TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham global dan regional kembali mengalami penurunan menjelang rilis laporan minutes of meeting bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan diumumkan pada tanggal 21 Agustus.
Menguatnya sinyal rencana pengurangan stimulus The Fed, membuat sebagian investor lebih memilih bersikap wait and see di pasar. Imbasnya, indeks saham dalam negeri semakin terbebani oleh tekanan jual yang terjadi sejak kemarin.
Pada perdagangan sesi pertama, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 199,35 poin (4,62 persen) menuju level 4.114,52.
Analis dari PT BNI Securities, Dessy Lapagu, menyatakan pelemahan bursa saham global dikarenakan sikap pelaku pasar yang merespon negatif data-data perekonomian AS yang menunjukkan perbaikan serta kinerja beberapa emiten unggulan yang tidak memuaskan.
Kondisi tersebut kemudian memicu spekulasi pengurangan program stimulus The Fed kian mendekati kenyataan. “Spekulasi The Fed masih menjadi fokus utama pergerakan pasar,” katanya.
Sebagai informasi, pada tanggal 22 – 24 Agustus, The Fed diagendakan menggelar pertemuan rutin tahunan di Jackson Hole Wyoming, untuk mendiskusikan perekonomian global dan kebijakan moneter Negeri Abang Sam. Oleh sebagian analis, pertemuan tersebut diduga kuat akan semakin memberikan sinyal pengurangan stimulus akan dilangsungkan pada bulan September.
Dari dalam negeri, pergerakan nilai tukar rupiah yang kembali melemah 251 poin menyentuh level 10.716, kian melemahkan posisi indeks. "Karena itulah,tak mengherankan bila asing tampak masih melanjutkan tekanan jual," kata Dessy.
Saham yang berpindah tangan hingga akhir sesi pertama mencapai 3,09 miliar lembar saham senilai Rp 3,77 triliun dengan frekuensi 119,67 ribu kali transaksi. Asing sudah membukukan penjualan bersih senilai Rp 762 miliar.
Hingga pukul 13.00 WIB, bursa regional cenderung melemah. Nikkei 225 turun 268,85 poin (1,93 persen), bursa Malaysia turun 32,40 poin (1,82 persen), indeks Hang Seng turun 439,01 poin (1,95 persen) dan bursa Shanghai turun amblas 9,71 poin (0,47 persen).
PDAT | M. AZHAR