TEMPO.CO, Mojokerto-Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan memberikan bonus uang tunai Rp10 juta kepada Direktur Utama PT Barata Indonesia Lalak Indiyono. Pemberian bonus ini sesuai janji Dahlan jika Lalak memenuhi target pembangunan pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) di bawah PT Perkebunan Nusantara X di Mojokerto, Jawa Timur.
“Saya bertaruh kalau pabrik selesai sebelum 17 Agustus, saya akan beri Rp10 juta dan ternyata memenuhi target,” kata Dahlan saat meresmikan pabrik bioetanol di Mojokerto, Selasa, 20 Agustus 2013. Menurutnya, pabrik sudah selesai dibangun sebelum 17 Agustus 2013 dan baru diresmikan 20 Agustus 2013.
Baca Juga:
Dahlan pun menyerahkan uang tunai Rp10 juta yang dibungkus dalam amplop kepada Lalak. “Biasanya menteri yang diberi uang. Sekarang perusahaan yang berkomitmen kita hargai,” ujarnya sambil menyerahkan uang.
PT Barata Indonesia merupakan salah satu BUMN yang ikut terlibat dalam pembangunan pabrik bioetanol di kawasan Pabrik Gula (PG) Gempolkrep, Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. PT Barata Indonesia adalah perusahaan yang membuat dan membangun instalasi pabrik. Dua perusahaan Jepang juga dilibatkan dalam pembangunan pabrik ini yakni Tsukishima Kikai (TSK) dan Sapporo Engineering.
Pembangunan pabrik ini hasil kerjasama Kementerian Perindustrian RI dan New Energy and Industrial Technology Development Organizatiom (NEDO), Jepang yang bergerak di bidang energi terbarukan dan pengembangan industri. PG Gempolkrep di bawah PT Perkebunan Nusantara X dipilih sebagai penyuplai bahan baku tetes tebu untuk diolah menjadi bioetanol.
Baca Juga:
NEDO menyalurkan dana hibah Rp150 miliar. Selain dana hibah dari NEDO Jepang, PT Perkebunan Nusantara X juga mengeluarkan dana sebesar Rp311,21 miliar untuk investasi pabrik dengan kapasitas produksi 30 ribu kiloliter bioetanol per tahun itu. “Saya mohon maaf karena sempat berdebat dengan Dirut PT Barata dalam membahas pembangunan pabrik bioetanol ini,” kata Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara X Subiyono. Presiden NEDO Jepang Kenji Kurata memuji instalasi pabrik itu. “Ini sangat menguntungkan kami karena teknologi kami bisa diterapkan di sini.”
ISHOMUDDIN