TEMPO.CO, New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, Senin, 19 Agustus 2013, mendesak pemerintahan Mesir agar melakukan invetigasi atas kematian lebih dari 30 tahanan yang ditahan polisi.
Menurut juru bicara Martin Nesirky, Ban merasa sangat terganggu atas laporan kematian para tahanan saat mereka akan dipindahkan ke fasilitas (penjara) lainnya di Kairo.
"Beliau meminta agar segera dilakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini," ujar Nesirky, seperti dikutip kantor berita AFP.
Pemerintah Mesir menerangkan, sebanyak 37 tahanan tewas pada Ahad, 18 Agustus 2013, setelah polisi menembakkan gas air mata guna membebaskan seorang petugas yang disandera oleh para tahanan saat para tahanan tersebut akan dipindahkan ke penjara lainnya di utara Kairo.
Namun Aliansi Anti-Kudeta Mesir, salah satu kelompok pendukung Presiden Mesir terguling, Muhamad Mursi, mengatakan mereka memperoleh bukti bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap para tahanan anti-kudeta di dalam sebuah truk yang membawanya ke penjara Abu Zaabal.
"Mereka dilaporkan telah dibunuh di dalam truk yang membawanya dengan tembakan peluru tajam dan gas air mata dari jendela."
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita terpopuler:
CIA Akui Berada di Balik Kudeta Iran
Militer Mesir Bersumpah Gunakan Kekuatan Penuh
Backpacker Diincar Sindikat Kriminal Australia
Ledakan di Sinai, 24 Polisi Mesir Tewas
Uni Eropa Batalkan Bantuan ke Mesir