Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arab Saudi Siap Gelontorkan Bantuan ke Mesir  

image-gnews
Pangeran Saud al-Faisal. REUTERS/Nasser Nasser
Pangeran Saud al-Faisal. REUTERS/Nasser Nasser
Iklan

TEMPO.CO, Riyadh -- Kerajaan Arab Saudi dan negara-negara Islam siap menggelontorkan bantuan ke Mesir jika negara-negara Barat memotong bantuan keuangan ke Kairo karena tersulut kerusuhan mematikan terhadap pendukung presiden terguling Muhamad Mursi.

"Kepada siapa pun yang mengumumkan bahwa mereka akan memotong bantuannya ke Mesir atau mengancam akan melakukannya, ketahuilah bahwa Arab dan bangsa-bangsa muslim kaya raya dan tidak ragu-ragu memberikan bantuan kepada Mesir," ucap Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui kantor berita SPA, Senin, 19 Agustus 2013.

Pernyataan tersebut disampaikan al-Faisal seusai melawat dari Prancis guna melakukan pembicaraan dengan Presiden Francois Hollande yang mengutuk kekerasan di Mesir.

Pangeran al-Faisal mengkritik sikap negara-negara Barat atas tragedi keamanan di Mesir melawan gerakan Islam. Menurut dia, Mesir saat ini sedang berperang melawan terorisme.

"Seluruh negara yang bersikap negatif terhadap Mesir harus tahu bahwa api kehancuran tak terbatas pada Mesir, melainkan juga akan tercermin kepada siapa yang memberikan kontribusi atas berbagai masalah (di sana)," ia menegaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ratusan orang telah tewas di negara Afrika Utara itu sejak pasukan keamanan mulai menyapu bersih unjuk rasa Ikhwanul Muslimin pekan lalu, Rabu, 14 Agustus 2013.

Menanggapi insiden mematikan itu, Senator Amerika Serikat John McCain meminta Washington menunda bantuan tahunan sebesar US$ 1,3 miliar (Rp 136 triliun) terhadap militer Mesir setelah mereka melakukan kudeta terhadap Presiden Mursi pada 3 Juli 2013. Sejumlah Menteri Luar Negeri Uni Eropa menggelar pertemuan darurat pada Rabu, 21 Agustus 2013, guna meninjau kembali hubungannya dengan Kairo.

AL ARABIYA | CHOIRUL

Berita terpopuler:
CIA Akui Berada di Balik Kudeta Iran
Militer Mesir Bersumpah Gunakan Kekuatan Penuh

Backpacker Diincar Sindikat Kriminal Australia

Ledakan di Sinai, 24 Polisi Mesir Tewas

Uni Eropa Batalkan Bantuan ke Mesir

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo

18 Maret 2023

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bertemu dengan mitranya dari Mesir Sameh Shoukry di Kairo, Mesir 18 Maret 2023. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo

Turki memutuskan hubungan dengan Mesir setelah penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin yang didukung Ankara.


Pengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati

15 Juni 2021

Pendukung Presiden Mesir terguling Mohammed Morsi berlarian menghindari tembakan pasukan keamanan Mesir saat bentrokan di distrik Nasr City, Kairo, Mesir, Rabu (14/8). AP/Manu Brabo
Pengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati

Pengadilan sipil tertinggi Mesir menguatkan vonis hukuman mati untuk 12 tokoh senior Ikhwanul Muslimin atas kerusuhan 2013 lalu


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.