TEMPO.CO, Palembang - Orang tua murid SMA di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, mengaku resah. Mereka menolak rencana pemerintah setempat untuk menggelar tes keperawanan untuk mengetahui apakah anak-anak mereka sudah terlibat hubungan seksual atau tidak.
Kabar tentang kebijakan ini dilansir Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, H.M. Rasyid, Senin 19 Agustus 2013. Menurut Rasyid, kebijakan ini penting untuk menekan maraknya kasus prostitusi yang diduga melibatkan siswa di daerahnya. Rencananya, jika anggaran tes keperawanan diloloskan DPRD Prabumulih, tes keperawanan akan dilakukan pada semua gadis remaja yang akan masuk SMA tahun ini.
Khoirul Munawar, salah seorang orang tua murid yang tinggal di bilangan Jl Jenderal Sudirman, Prabumulih, meminta rencana tes keperawanan ini dibatalkan saja. "Ini sangat tidak bijaksana," katanya Selasa 20 Agustus 2013.
Menurut Khoirul, pemerintah tidak punya dasar hukum apapun untuk memaksa anak-anak perempuan di SMA menjalani tes keperawanan. "Apa dasarnya mau tes segala? Itu bukan solusi untuk mengatasi kenakalan remaja," kata Khoirul.
HM Rasyid sendiri tidak mau mengomentari maraknya pemberitaan ini. "Silakan ke sini (Prabumulih) saya akan jelaskan semuanya besok pagi," kata Rasyid.
PARLIZA HENDRAWAN
Berita Terpopuler:
Bumi Akan Dihujani Debu Kosmik Selama 3 Bulan
Ditanyai Soal Konvensi, Sri Mulyani Senyum-senyum
Pidato SBY Dinilai 'Menjerumuskan' IHSG
Suap Rudi Kiriman Singapura? Simon Tersenyum
Ahok: Jakarta Lebih Cocok untuk Jasa-Perdagangan