Keterangan yang diperoleh Tempo, Rabu, 21 Agustus 2013, menyebutkan keempat imigran gelap tersebut kabur dengan berpura-pura mencari makan di luar markas polres.
Setelah berada di luar, mereka kemudian kabur dengan menggunakan angkutan kota dan pergi ke arah Bandung. "Mereka tampak terburu-buru," kata salah seorang tukang ojek yang biasa mangkal di pasar pujasera.
Kepala Polres Subang, Ajun Komisaris Besar Chiko Ardwiatto, mengiyakan ihwal kaburnya keempat imigran gelap asal Iran yang ditangkap Rabu, 20 Agustus 2013 tersebut.
"Anggota kami sedang lidik (melakukan penyelidikan)," ujarnya. Ia tak menampik ihwal tujuan kaburnya empat imigran gelap itu ke Bandung. "Kemungkinannya seperti itu. (Tapi) enggak masalah, nanti kan temen-temannya menghubungi. Mereka bukan pelaku kriminal."
Ke-41 imigran gelap asal Iran, termasuk empat yang kabur, yang sejak Rabu, 20 Agustus dikarantina di barak Dalmas Polres Subang tersebut, diketahui akan menuju Kepulauan Chrismast di Australia.
Mereka menuju negeri Kanguru dengan menggunakan jalur baru via Pantai Blanakan lalu ke Selat Sunda dan langsung menuju Australia. "Dari Jakarta kami mau dibawa daerah mana enggak tahu. Tapi, kami sudah bayar sama agen yang mengantar kami masing-masing ada yang 400 dolar, 500 dolar dan 600 dolar Amerika," ujar Mariyam, salah seorang imigran gelap yang bisa berbahasa Inggris.
NANANG SUTIISNA
Terpopuler
Lulung: Ahok Bukan Negarawan
PKL Patuhi Jokowi karena Sama-sama Jawa
Kata Menteri Nuh Soal Tes Keperawanan Siswi SMA
Lulung: Saya Belum Pernah Memeras Orang
Hizbut Tahrir: Miss World 2013 di Bali Harus Batal