TEMPO.CO, Banyuwangi - I Gede Wahyudi, pemilik pabrik arak yang digerebek aparat Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur, oleh tetangga sekitarnya dikenal sebagai pedagang sayuran. Tetangganya sering melihat Gede mengantar sayuran menggunakan mobil pikap. "Dia kirim sayuran kadang ke Bali dan Surabaya," kata Asmui, warga Dusun Patoman, Desa Watukebo, Banyuwangi, Rabu, 21 Agustus 2013.
Meski mengenal Gede, namun dia tak pernah berkomunikasi. Sehingga dia cukup terkejut saat mengetahui tetangganya itu memiiki pabrik arak di rumahnya. Sumirah, warga lainnya mengatakan, I Gede cukup tertutup dan tak pernah bergaul. Rumah Gede yang terletak 100-an meter dari rumahnya juga sering tertutup.
"Dia tidak pernah ngobrol dengan tetangga," kata dia. Sumirah juga sering melihat Gede membawa sayurannya dengan pikap. Biasanya Gede keluar rumah pukul 03.00 dini hari dan pulang larut malam.
Selasa malam, 20 Agustus 2013, Polres Banyuwangi dan Badan Narkotika Kabupaten Banyuwangi menggerebek tempat pembuatan arak di Dusun Patoman, Desa Watu Kebo, Kecamatan Rogojampi. Di lokasi, polisi menemukan ribuan liter arak yang siap diedarkan dan ratusan drum berisi bahan baku.
Kepala Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Besar Nanang Masbudi mengatakan, dalam sehari industri rumah tangga milik Gede memproduksi 1.800 liter minuman keras kualitas I. "Kualitas araknya sama dengan arak Bali," kata dia, Selasa malam, 20 Agustus 2013.
Menurut Nanang, pabrik tersebut baru beroperasi enam bulan lalu. Penjualan arak ini meliputi Banyuwangi, Jember, dan Situbondo. "Kemungkinan di wilayah eks Karesidenan Besuki," kata dia. Saat ini tersangka dijebloskan di rumah tahanan Mapolres Banyuwangi.
IKA NINGTYAS