TEMPO.CO, Jakarta - Staf Humas Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Suprihariyanto mengatakan, dari 11 korban minuman keras oplosan di Kemayoran, Jakarta Pusat, sembilan tewas dan dua berhasil bertahan hidup.
"Ada dua yang masih hidup, satu berinisial H dan satu lagi berinisial J. Keduanya berusia 31 tahun," ujar Hari ketika ditemui Tempo di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Agustus 2013.
Hari mengatakan, untuk korban berinisial J, sudah pulang hari ini setelah sempat dirawat semalam. Sementara itu, untuk H, kondisi sudah berangsur membaik meski masih menjalani perawatan.
Korban berinisial H, kata Hari, tengah dirawat di ruang Paviliun Matahari II. Namun, untuk saat ini, korban belum bisa ditemui atas permintaan keluarga korban.
"Kalau diperbolehkan oleh keluarga, pasti saya perbolehkan. Ini keluarga sudah mewanti-wanti untuk tidak ditemui wartawan dulu," ujar Hari menegaskan.
Hari menambahkan, tak semua korban masuk rumah sakit di hari yang sama. Di tanggal 17 Agustus, misalnya, baru dua korban yang dirawat.
Ditanyai soal penanganan dan kondisi detil ketika korban tiba di RS, Hari tak bisa menjelaskan secara detil karena catatan medis tak boleh dipublikasikan. Namun, dia menegaskan bahwa semua sudah mendapat pertolongan pertama.
Sebelumnya, 9 orang tewas setelah menenggak miras jamu oplosan yang diminum dari warung Jamu Gin-Su (Ginseng Susu) milik Rendy yang terletak di Jalan Remaja III, Pasar Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Korban meninggal saat mendapat perawatan di RS Islam Cempaka Putih.
Kini, Rendy masih menjalani pemeriksaan di Mapolrestro Jakarta Pusat.
ISTMAN MP
Terhangat:
Konvensi Partai Demokrat | Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim
Terpopuler:
Lulung: Ahok Bukan Negarawan
PKL Patuhi Jokowi karena Sama-sama Jawa
Kata Menteri Nuh Soal Tes Keperawanan Siswi SMA
Lulung: Saya Belum Pernah Memeras Orang