TEMPO.CO, Brussel - Menteri-menteri luar negeri Uni Eropa menyiapkan sebuah keputusan mengenai bagaimana menggunakan kekuatan ekonomi guna memaksa pasukan pemerintah mengakhiri tindak kekerasannya terhadap Presiden Muhamad Mursi dari Al Ikhwan Al Muslimun.
Perdebatan pada Rabu, 21 Agustus 2013, disaksikan dari dekat oleh semua kalangan di Mesir, negara yang dalam sejarahnya baru kali ini mengalami masalah terburuk dimana Uni Eropa bertindak sebagai pemegang kunci mediasi konflik.
Sementara itu, Kepala Kebijaksanaan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, menyatakan siap terbang ke Mesir untuk membantu menemukan solusi politik terhadap krisis di negara itu.
"Saya siap kembali (ke Mesir). Saya katakan kepada Perdana Menteri Mesir pada akhir pekan lalu bahwa saya bersedia sepenuh hati kembali ke Mesir jika mereka mengharapkan saya kembali," ujarnya.
Ashton berbicara di depan para wartawan di Brussel, Selasa, 20 Agustus 2013, sebelum menghadiri pertemuan darurat pada Rabu, 21 Agustus 2013, yang dihadiri oleh sejumlah menteri luar negeri anggota Uni Eropa.
Perempuan ini dua kali melakukan perjalanan ke Mesir bulan lalu menyusul penggulingan Presiden Muhamad Mursi oleh militer pada 3 Juli 2013. Pada 30 Juli 2013, dia bertemu dengan pejabat senior Kementerian Luar Negeri dan Mursi dalam penjara yang dirahasiakan.
Kunjungan berikutnya, dia ditemani utusan khusus Uni Eropa untuk kawasan Mediterania, Bernadino Leon. Dalam kunjungan tersebut, Ashton menyatakan siap menjadi fasilitator pertemuan guna menemukan solusi politik, termasuk dengan Al Ikhwan Al Muslimun.
Namun, mediasi yang dilakukan oleh Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara Teluk menemui jalan buntu. Bahkan, situasi di Mesir kian memburuk. Pekan lalu, Rabu, 14 Agustus 2013, hampir 900 orang dilaporkan tewas akibat kekerasan.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler:
Kata Menteri Nuh Soal Tes Keperawanan Siswi SMA
Hizbut Tahrir: Miss World 2013 di Bali Harus Batal
Lulung: Saya Belum Pernah Memeras Orang
5 Teknologi yang Mengancam Manusia
Sri Mulyani Tolak Ikut Konvensi Demokrat