Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lian Gogali, Si Kristen Kawan Kombatan Muslim

Editor

Pruwanto

image-gnews
Seorang wanita Lian Gogali (kiri) yang mendirikan sekolah perempuan untuk ibu-ibu korban konflik di Poso, saat diskusi bersama ibu-ibu di pantai Imbo, Kelurahan Madale, Kecamatan Poso Utara, Sulawesi tengah, (24/7). Tempo/Aditia Noviansyah
Seorang wanita Lian Gogali (kiri) yang mendirikan sekolah perempuan untuk ibu-ibu korban konflik di Poso, saat diskusi bersama ibu-ibu di pantai Imbo, Kelurahan Madale, Kecamatan Poso Utara, Sulawesi tengah, (24/7). Tempo/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Perjuangan Lian Gogali, 35 tahun, dalam mendirikan sekolah perempuan Mosintuwu di Poso mengarungi suka dan duka. Impiannya untuk merekatkan kembali hubungan Muslim-Kristen di Poso kerap menghadapi tantangan. Tapi, Lian juga mengalami pengalaman yang unik.

Salah satu peristiwa unik itu adalah “penculikan” Lian pada 2004. Saat itu, lulusan S-2 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini tengah mengunjungi pengungsi korban konflik di Kayamanya, Poso Kota.

Sekitar pukul sembilan malam, seseorang yang mengenal Lian mengundang untuk berdiskusi. Dengan senang hati, Lian menuruti ajakan temannya tersebut. Ternyata, Lian bukan dibawa ke forum diskusi, melainkan ke satu tempat di daerah “hijau” (kawasan kelompok muslim). Keganjilan itu makin dirasakan Lian saat digelandang ke sebuah ruangan seluas setengah lapangan badminton. Di tempat ini telah menunggu belasan pemuda, sebagian di antara mereka dikenalnya.

Salah satu dari mereka langsung mencecar ihwal alasan Lian, yang beragama Kristen, mengenakan jilbab. Pakaian itu dianggap sebagai cara menjalankan misi memata-matai kegiatan warga muslim. “Saya sadar benar dengan siapa saya berhadapan,” kata Lian, mengenang kejadian malam itu.

Lian menjelaskan bahwa dirinya tidak mengenakan jilbab, melainkan pelindung kepala dan telinga dari panas serta dinginnya udara. Jawaban itu rupanya tidak bisa diterima. Bahkan Lian disebut sedang melakukan kristenisasi di wilayah Islam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Abdul Kadir Abdjul, Wakil Ketua Himpunan Pemuda Alkhairaat Kabupaten Poso, mengatakan waktu itu Lian memang dicurigai. Dalam diskusi, dia juga dinilai salah membandingkan nabi versi umat Islam dengan versi umat Kristen. Namun, menurut Abdul Kadir, Lian cukup mampu berargumentasi tanpa menyinggung perasaan para pemuda. “Kalau dia salah menjawab, masalahnya bisa lain,” ujarnya.

Acara debat itu berakhir menjelang pukul tiga dinihari. Ketegangan berangsur cair dan mereka saling memahami keyakinan masing-masing. “Beberapa pemuda malah mengantar pulang Lian sampai di rumahnya,” ujar Abdul Kadir, yang kini menjadi kawan karib Lian. (Baca lengkap: Para Perekat Republik)

STEFANUS TEGUH EDI PRAMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

18 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

34 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Wali Kota Tangerang Selatan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan dua Markas Koramil, Selasa 30 Mei 2023. Foto TEMPO/Muhammad Iqbal
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.


Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Menikmati pemandangan indah di pinggir danau venue dayung, Jakabaring Sport City. Disini pengunjung dapat pula olahraga jogging sore sembari ngabuburit. TEMPO/Parliza Hendrawan
Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.


Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berfoto bersama dengan pengurus BEM PTNU Se-Nusantara di Jakarta, Rabu (15/2/23).
Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.


Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.


Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum menghadiri Pengukuhan Pengurus Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu, (16/11).
Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.


Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Sejarah Pertama di SMAK St. Fransiskus, Siswi Muslim Menjadi Ketua OSIS. Instagram/smakstfransiskusrutengntt
Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.