TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Medis dan Keperawatan RS Harapan Kita Didi Danukusumo mengatakan tim dokter untuk bayi kembar lima sedang menjalankan program resusitasi bagi anak pasangan Bagus, 37 tahun dan Enita Fentrikana, 31 tahun. Program ini dilakukan untuk membantu lima anak kembar itu agar tetap hidup.
“Untuk sekarang peluang hidup mereka belum diketahui,” kata Didi. Nasib bayi-bayi itu baru bisa diprediksikan setelah 2x24 jam.
Bobot bayi itu sangat jauh dari normal. Umumnya, bobot bayi yang baru dilahirkan adalah 2-3 kilogram. Namun lima bayi itu terlahir dengan bobot 300 gram (satu bayi) dan 400 gram (empat bayi). Ukuran berat lima anak tergolong sangat kecil. “Kalau anak yang ini sangat kecil karena hanya 300 dan 400 gram, dan karena memang lahirnya juga prematur,” kata dia.
Enita Fentrikana, 31 tahun, warga Blok M, Jakarta Selatan, melahirkan bayi kembar lima di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Senin, 20 Agustus 2013, pukul 08.30 WIB. Uniknya, satu dari kelima bayi itu berjenis kelamin laki-laki. Empat lainnya perempuan.
DIMAS SIREGAR