TEMPO.CO, Pati - Buah manggis belakangan ini banyak diburu masyarakat karena diyakini memiliki beragam khasiat untuk kesehatan. Mulai dari buah hingga kulitnya, mampu memelihara kesehatan tubuh, Karena manggis mengandung di antaranya zat Xanthones.
Gairah perburuan manggis ini nampak di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, yang selama ini dikenal penghasil manggis. Menjelang mudik Lebaran lalu, banyak orang-orang kota datang ke Gunungsari.
"Banyak masyarakat dari berbagai daerah datang ke sini, hanya mencari buah manggis," kata Suyati (42), warga Desa Gunungsari, Kecamatan Trogowungu, sekitar 28 kilometer dari kota Pati, Rabu 21 Agustus 2013.
Buah manggis asal desa itu, memang memiliki rasa lebih manis dibading manggis dari kota lain. Pada musim panen, kata Suyati, dia mampu memanen 300 buah dari puluhan pohon yang ia memiliki. Biasanya, Suyati dan petani lain memanen manggis secara bertahap sehingga satu pohon dapat dipanen hingga beberapa bulan.
Desa Gunungsari terletak di dataran tinggi,sekitar 300 meter dari permukaan air laut. Jumlah penduduknya sekitar 1.000 jiwa, dan sebagian besar berkebun dan bertani. Tapi sebagian dari mereka memiliki tanaman manggis, yang sudah turun temurun dari generasi pendahulunya.
"Di sini sedikitnya ada 1.000 pohon manggis," kata Suradi, warga setempat. Pohon manggis ditanam warga di pekarangan rumahnya. Dalam usia tiga tahun sudah mulai berbuah.
Saking banyaknya produksi manggis Gunungsari, banyak tengkulak memburu manggis di desa itu. Mereka berasal dari luar kota, seperti Semarang, Bandung, Yogyakarta dan Jakarta. "Saya hanya melepas manggis jika benar- benar sudah matang," kata Suradi. Harga manggis di tempat itu dijual Rp 500-1.000 per butirnya. "Hasil dari manggis dapat untuk memenuhi kebutuhan keluarga," kata Suyati, yang memiliki tiga anak.
BANDELAN AMARUDIN
Berita Terpopuler:
5 Teknologi yang Mengancam Manusia
Ini Kronologi Aksi Gadis Pemotong 'Burung'
Sidang Kasus Cebongan, Hakim dan Oditur Ketakutan
Mantan Napi Ungkap Kengerian Penjara Korea Utara
Beragam Penyebab Rupiah Terjun Bebas