TEMPO.CO, Bima - Lima pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mengamuk di sekolahnya sendiri. Bersenjatakan kapak, pisau, dan tombak, mereka menyerang guru dan teman-teman sekolahnya. Akibatnya, seorang guru bernama Iwan Nur dan seorang murid terluka, Kamis, 22 Agustus 2013.
Peristiwa itu bermula sekitar pukul 10.30 Wita ketika secara lima orang siswa berusia sekitar 17 tahun itu masuk kelas. Tak lama setelah kelas dimulai, kelima siswa mengeluarkan parang di balik bajunya dan menyerang guru BP Iwan Nur. Iwan dan seorang murid lain terluka. Aksi mereka membuat geger sekolah. Sekitar 200 siswa lain berhamburan lari ketakutan. Usai melakukan aksinya, lima siswa itu lantas berlari keluar sekolah menuju jalan raya dan bersembunyi. Guru yang melihat hal itu langsung menghubungi polisi.
Menurut Kepala Kepolisian Sektor Sape Komisaris M Taufan, kelima pelajar itu sudah berhasil ditangkap. Pada polisi mereka mengaku marah pada Iwan Nur karena dipaksa untuk cukur rambut. Kelimanya kini masih ditahan polisi. "Mereka terancam terjerat pasal pengancaman dengan senjata tajam," kata Taufan.
AKHYAR M NUR
Terhangat:
Sisca Yofie |Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim
Berita Terpopuler:
Rachmawati: SBY Tak Punya Etika Politik
Soal Tes Keperawanan, Ini Jawaban HM Rasyid
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Jenderal Moeldoko: Saya Bukan Ahli Surga
Dahlan Iskan: Untung SBY Tak Seperti Mursi