TEMPO.CO, Palangkaraya - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah Mugeni mengatakan, pihaknya terus siaga menghadapi kebakaran hutan dan lahan. Sebab, puncak musim kemarau diprediksi mulai terjadi akhir Agustus 2013.
Mugeni menjelaskan, daerah-daerah yang banyak lahan gambutnya juga mendapat perhatian yang lebih. Sebab, dari sisi karekteristiknya, bila sudah terjadi kebarakan di lahan gambut, maka sulit dipadamkan. “Kami tidak mau kecolongan seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya, Kamis, 22 Agustus 2013.
Musim kemarau sebenarnya sudah terjadi. Namun, intensitas kebakaran tidak separah tahun 2012. Sebab, saat ini sesekali masih turun hujan.
Pada 2012, jumlah titik panas (hotspot) mencapai 500 lokasi. Namun hingga 19 Agustus 2013, hanya sekitar 100 lokasi, terutama di Kabupaten Kapuas, Katingan, dan Pulang Pisau, yang merupakan daerah uang banyak lahan gambutnya.
Mugeni mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengerahkan segala sumber daya dan peralatan yang dimiliki guna mengantisipasi kebakaran. Di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, BPBD Kalimantan Tengah mendirikan posko.
Sementara itu, Kepala Daerah Operasi (Daops) Manggala Agni Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah Gunawan mengatakan, untuk Kota Palangkaraya, wilayah yang sering terdeksi terdapat titik panas berada di daerah pinggiran kota.
Kawasan tersebut masih banyak terdapat hutan, seperti Jalan Mahir Mahar yang merupakan lingkar luar kota. “Kami terus melakukan pemadaman bila terjadi kebakaran agar tidak meluas, dan sulit dipadamkan,” ujarnya.
KARANA WW
Terhangat:
Sisca Yofie |Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim
Berita Terpopuler:
Rachmawati: SBY Tak Punya Etika Politik
Soal Tes Keperawanan, Ini Jawaban HM Rasyid
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Jenderal Moeldoko: Saya Bukan Ahli Surga
Dahlan Iskan: Untung SBY Tak Seperti Mursi