Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bayi Kembar Lima Prematur Rentan Penyakit Paru

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Dokter Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Gatot Abdul Razak memberikan keterangan pers terkait penanganan bayi kembar lima di Jakarta (22/8).  ANTARA/Dhoni Setiawan
Dokter Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Gatot Abdul Razak memberikan keterangan pers terkait penanganan bayi kembar lima di Jakarta (22/8). ANTARA/Dhoni Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis kandungan RS Anak dan Bunda Rumah Sakit Harapan Kita, Gatot Abdurrazak, mengatakan bahwa lima bayi kembar anak pasangan Bagus Prasnawira, 37 tahun, dan Enita Fentrikana, 31 tahun, termasuk bayi ekstrem kecil. Ini lantaran usia kehamilan ibu saat melahirkan kelima bayi itu adalah 24 minggu, prematur. Sehingga, mereka lahir dengan berat badan antara 300-400 gram. (baca: Bayi Kembar Lima Lahir di Jakarta)

"Dengan begitu, bisa saja bayi kembar ini rentan terhadap penyakit paru-paru dan pencernaan," kata Gatot saat memberikan penjelasan kepada wartawan di RS Harapan Kita pada Kamis, 22 Agustus 2013.

Menurut pengalaman di negara maju, seperti Amerika dan Eropa, tingkat survival bayi dengan kondisi seperti itu sangat kecil. "Padahal peralatan medis di sana lebih canggih," ucapnya. Oleh sebab itu, pihak Rumah Sakit Harapan tidak bisa berjanji lebih. "Kendati begitu, semua sumber daya akan kami kerahkan untuk keselamatan bayi selama masa kritis bayi, yakni tujuh hari pertama."

Untuk kondisi ibu, lanjutnya, tidak ada masalah. Enita menjalani pemulihan dengan baik. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi ibu bayi kembar lima. Bahkan, hari ini ibu bayi bisa jalan-jalan," tuturnya.

Padahal, lanjutnya, sebelumnya ibu bayi hanya tergolek lemas dengan infus terpasang dalam diri ibu. Kondisi psikologis ibu juga membaik, meskipun mengetahui satu bayinya telah meninggal.

Sebelumnya, Enita Fentrikana, warga Blok M, Jakarta Selatan, melahirkan bayi kembar lima di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita pada Selasa, 20 Agustus 2013, pukul 08.30 WIB. Uniknya, satu dari kelima bayi itu berjenis kelamin perempuan, sedangkan empat lainnya laki-laki. Karena kondisi bayi sangat lemah, mereka kini dirawat dalam inkubator dengan alat bantu napas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Topik Terhangat:
Suap SKK Migas
| Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat

Berita Terpopuler:
KPK Tegaskan Bakal Panggil Jero Wacik

KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT

Ahok: Waduk Ria-rio Dibongkar Akhir Bulan

Rombongan Bus Giri Indah Habis Gelar Puasa Easter

Moeldoko Dipuji Hanura, `Siapa Dulu Dong Gurunya`

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.