TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis kandungan RS Anak dan Bunda Rumah Sakit Harapan Kita, Gatot Abdurrazak, mengatakan bahwa lima bayi kembar anak pasangan Bagus Prasnawira, 37 tahun, dan Enita Fentrikana, 31 tahun, termasuk bayi ekstrem kecil. Ini lantaran usia kehamilan ibu saat melahirkan kelima bayi itu adalah 24 minggu, prematur. Sehingga, mereka lahir dengan berat badan antara 300-400 gram. (baca: Bayi Kembar Lima Lahir di Jakarta)
"Dengan begitu, bisa saja bayi kembar ini rentan terhadap penyakit paru-paru dan pencernaan," kata Gatot saat memberikan penjelasan kepada wartawan di RS Harapan Kita pada Kamis, 22 Agustus 2013.
Menurut pengalaman di negara maju, seperti Amerika dan Eropa, tingkat survival bayi dengan kondisi seperti itu sangat kecil. "Padahal peralatan medis di sana lebih canggih," ucapnya. Oleh sebab itu, pihak Rumah Sakit Harapan tidak bisa berjanji lebih. "Kendati begitu, semua sumber daya akan kami kerahkan untuk keselamatan bayi selama masa kritis bayi, yakni tujuh hari pertama."
Untuk kondisi ibu, lanjutnya, tidak ada masalah. Enita menjalani pemulihan dengan baik. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi ibu bayi kembar lima. Bahkan, hari ini ibu bayi bisa jalan-jalan," tuturnya.
Padahal, lanjutnya, sebelumnya ibu bayi hanya tergolek lemas dengan infus terpasang dalam diri ibu. Kondisi psikologis ibu juga membaik, meskipun mengetahui satu bayinya telah meninggal.
Sebelumnya, Enita Fentrikana, warga Blok M, Jakarta Selatan, melahirkan bayi kembar lima di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita pada Selasa, 20 Agustus 2013, pukul 08.30 WIB. Uniknya, satu dari kelima bayi itu berjenis kelamin perempuan, sedangkan empat lainnya laki-laki. Karena kondisi bayi sangat lemah, mereka kini dirawat dalam inkubator dengan alat bantu napas.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Topik Terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat
Berita Terpopuler:
KPK Tegaskan Bakal Panggil Jero Wacik
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Ahok: Waduk Ria-rio Dibongkar Akhir Bulan
Rombongan Bus Giri Indah Habis Gelar Puasa Easter
Moeldoko Dipuji Hanura, `Siapa Dulu Dong Gurunya`