TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengakui mengenal Ahmad Fathanah sebelum dia bertemu dengan terdakwa kasus suap penambahan kuota impor daging sapi itu di Medan pada 11 Januari 2013. Suswono, yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera itu, mengaku pertama kali bertemu Fathanah di Makassar saat diundang Wali Kota Makassar untuk sarapan bersama.
Saat itu di dalam mobil juga ada dua rekan separtainya, Anis Matta, yang kini Presiden PKS, dan Fahri Hamzah, anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PKS. "Dalam perjalanan, beliau (Fathanah) bergabung di mobil," kata Suswono saat bersaksi untuk Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2013.
Suswono sempat kaget lantaran saat mereka semobil itu Fathanah sudah bersikap akrab padanya. Padahal, kata Suswono, mereka baru pertama kali bertemu. "Saya agak kaget. Kok, dia akrab dengan saya," ujarnya. Usai pertemuan tersebut, Suswono menyebutkan kembali dia bertemu dengan Fathanah di kantor Kementerian Pertanian.
Kala itu Fathanah mengantarkan pengusaha Timur Tengah. Suswono dan Fathanah berjumpa ketiga kalinya di Medan pada 11 Januari 2013. Waktu itu, Suswono memenuhi permintaan Luthfi Hasan Ishaaq yang ketika itu masih menjadi Presiden PKS untuk menemui Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman, guna membahas kebutuhan impor daging sapi.
Fathanah ikut menemani Luthfi dalam pertemuan tersebut. Meski telah tiga kali bertemu, Suswono mengatakan hingga kini tak kenal dekat dengan Fathanah. Dia pun tak tahu saat ditanya posisi Fathanah dalam partainya.
Fathanah didakwa menerima suap Rp 1,3 miliar dari PT Indoguna Utama untuk pengurusan penambahan kuota impor daging sapi. Duit panas itu diduga ditujukan untuk eks Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Luthfi yang juga didakwa dalam kasus serupa dituding menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi Suswono. Keduanya juga didakwa dalam kasus pencucian uang.
NUR ALFIYAH