TEMPO.CO, Jakarta - Datasemen Khusus Antiteror 88 membekuk dua buronan teroris yang terlibat aksi perampokan bank CIMB, Medan. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan keduanya sudah buron sejak 2010. “Mereka ditangkap di Riau pagi tadi,” kata Ansyaad kepada Tempo di kantornya, Kamis, 22 Agustus 2013.
Buronan yang ditangkap oleh Densus berinisial I dan A. Ansyaad mengatakan aparat masih menggali keterangan mereka untuk pengembangan kasus. “Saat ini masih didalami,” katanya.
Menurut Ansyaad, buronan berinisial I adalah anak buah terpidana perampokan Lippo Bank Toni Togar. Toni disebut sebagai alumni pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki yang ditangkap pada 2003. Toni lulus Ngruki pada 1990 dan sempat menjadi pengajar di sana. Ia mendapat pelatihan militer dari kamp di Afganistan pada tahun 1995.
Toni dekat dengan para pentolan teroris. Tahun 2000 bersama Hambali, ia terlibat pemboman gereja-gereja di Pekan Baru. Bersama Nurdin M. Top dan Dr. Azhari ia melakukan pemboman di Hotel JW. Mariott, Jakarta Selatan, pada tahun 2003.
Tuduhan lain kepada Toni adalah menjadi dalang perampokan Bank Lippo Jakarta yang terjadi di tahun yang sama. Atas keterlibatannya itu, ia ditangkap dan pada 11 Juni 2003 divonis 20 tahun penjara oleh pengadilan.
Toni juga disebut-sebut terlibat dalam aksi perampokan bank CIMB Medan pada 2010. Ia diduga mengatur perampokan dari balik sel penjara. Perampokan itu heboh karena para pelaku dilengkapi senjata serbu jenis AK-47 dan M-16.
ANANDA BADUDU