TEMPO.CO, Jakarta-Pengusaha Elda Devianne Adiningrat mengatakan upaya Ahmad Fathanah untuk mengurus penambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama tak disukai oleh anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, Ridwan Hakim. Hal ini ia ketahui saat bertemu Ridwan di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Dikatakan usaha Fathanah bantu kuota impor ini tak disukai oleh Ridwan," katanya saat bersaksi untuk Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2013.
Komisaris PT Radina Niaga Mulia itu mengatakan menemui Ridwan di Kuala Lumpur lantaran sebelumnya Fathanah memintanya mempertemukan Direktur Utama Indoguna, Maria Elizabeth Liman, dengan Hilmi di sana. Menurut dia, Fathanah mengatakan Elizabeth perlu mengkonfirmasi soal komitmen sebanyak Rp 17 miliar yang belum dipenuhinya.
Namun, Elizabeth menolak berangkat, sehingga Elda datang sendiri. Karena hal ini, Hilmi pun tak jadi datang dan digantikan Ridwan. "Ridwan menanyakan keseriusan Elizabeth," ujarnya. Menurut dia, pertemuan itu dilakukan bertiga: Elda, Ridwan, dan Fathanah.
Soal pertemuan di Kuala Lumpur ini juga disebutkan dalam dakwaan bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Dalam surat tersebut, pertemuan yang berlangsung pada 20 Januari 2013 itu tak hanya dilakukan bertiga, Luthfi juga disebut ikut di sana.
Jaksa KPK mengatakan, perjumpaan itu untuk membahas data soal kebutuhan daging sapi yang diberikan oleh Elizabeth. Mereka juga membicarakan kesalahpahaman antara Elizabeth dengan Ridwan. "Pembicaraan itu mengenai tunggakan proyek yang lain-lainnya," ujar jaksa Avni Carolina.
NUR ALFIYAH
Topik terhangat: Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim
Berita terpopuler:
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Lulung: Saya The Godfather
Punya Mertua Kaya, Jenderal Moeldoko: Alhamdulilah
Jenderal Moeldoko: Saya Bukan Ahli Surga
Ini Daftar Lengkap Kekayaan Jenderal Moeldoko