TEMPO.CO, Jakarta - Hari pertama penerapan Tiket Harian Berjaminan, atau membayar deposito sebesar Rp 5 ribu plus tarif tujuan, banyak penumpang yang mengaku kebingungan. Soalnya, setelah sampai di stasiun tujuan, penumpang harus mengembalikan tiket berwarna putih tersebut agar uang jaminannya kembali. (Baca: Jaminan Tiket Harian Hangus Setelah 7 Hari)
Nur Alfiyah, 45 tahun, penumpang dari Depok yang turun di Stasiun Cikini ini, mengaku bingung dan ribet harus menukar tiket harian itu sebelum meninggalkan stasiun. "Baru pertama kali, bingung. Saya tukar langsung karena pulangnya belum tahu mau naik commuterline lagi atau enggak," ujarnya di Stasiun Cikini, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Agustus 2013.
Hal senada juga disampaikan Lidya Nurmalasari, 26 tahun. Menurut Lidya, penerapan Tiket Harian Berjaminan memakan waktu yang lebih lama karena harus mengantri mengembalikan. "Eggak bisa kejar waktu, saya balikin karena baliknya belum tentu naik kereta lagi," kata perempuan yang naik kereta dari Citayeum ini.
Lidya menambahkan, ada beberapa anak sekolah yang tidak jadi naik commuterline lantaran uangnya tidak cukup untuk membayar deposito tiket berjaminan ini. "Lihat anak-anak sekolah yang uangnya pas-pasan, enggak jadi naik, bisa-bisa mereka telat masuk," kata dia.
Tak jauh berbeda dengan Nur dan Lidya, Rahma Wulandari, 30 tahun, yang biasanya dari Depok ke Cikini cukup membayar Rp 3.500, kini harus membayar Rp 8.500. "Memang, sih, dibalikin lagi Rp 5.000 nya, tapi ribet harus ambil-ambil lagi, karena saya enggak rutin naik commuter," kata Rahma. (Baca: Pro-Kontra Tiket Harian Berjaminan KRL Commuter)
Kepala Humas PT KAI Daop 1, Sukendar, menganggap wajar adanya kebingungan penumpang pada hari pertama. Sebab, masih proses penyesuaian. "Antrian wajar, tahap pertama pasti ada yang tidak pas juga," kata Sukendar. Menurut dia, mulai besok di Stasiun Cikini akan diterapkan satu loket khusus untuk penukaran THB.
Berdasarkan pantauan Tempo, banyak penumpang yang bertanya kepada petugas keamanan stasiun mengenai penggunaan THB ini. Petugas stasiun menyarankan bila penumpang nantinya masih akan menggunakan kereta, sebaiknya tidak ditukar untuk efisiensi waktu. Adapun untuk antrian loket, kondisi cukup normal dan antrian tidak begitu padat, meskipun hanya membuka empat loket. (Baca juga: Tiket Multitrip KRL Bisa Jadi Kartu Debit)
LINDA TRIANITA
Topik terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Partai Demokrat
Berita Lainnya:
Beli Tiket KRL Wajib Beri Jaminan Rp 5.000
Penumpang Kereta Komuter di Depok Marah-marah
Jaminan Tiket Harian Hangus Setelah 7 Hari
Pro-Kontra Tiket Harian Berjaminan KRL Commuter
Tiket Multitrip KRL Bisa Jadi Kartu Debit