TEMPO.CO, Kairo - Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi mengecam serangan gas beracun yang diduga dilakukan pemerintah Suriah dekat Damascus. Ratusan orang tewas, oposisi Suriah mengklaim jumlah korban mencapai 1.600 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Kalangan aktivis mengatakan sedikitnya 560 warga Suriah, termasuk wanita dan anak-anak tewas dalam serangan gas beracun oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad di Ghouta Timur, dekat Ibukota Damaskus.
Dalam pernyataanya Ketua Liga Arab mengutuk serangan dan menyebut sebagai “kejahatan yang keterlaluan yang menewaskan ratusan warga sipil Suriah yang tidak bersalah, akibat penggunaan gas beracun dan pengeboman biadab.”
Al-Arabi mengaku terkejut bahwa serangan dilakukan bersamaan dengan kunjungan tim penyelidik senjata kimia Perserikatan Bangsa-bangsa ke Suriah. Dia mendesak tim untuk segera menyelidiki tempat kejadian. “Tim PBB harus segera melakukan penyelidikan dan menyeret pelakunya ke pengadilan internasional,” katanya.
Al-Arabia juga meminta dunia Arab dan badan kemanusiaan internasional untuk membantu para korban. Pemerintah Suriah membantah tuduhan menggunakan gas beracun tersebut.
ANATOLIA | NATALIA SANTI
Berita Terpopuler:
5 Teknologi yang Mengancam Manusia
Ini Kronologi Aksi Gadis Pemotong 'Burung'
Sidang Kasus Cebongan, Hakim dan Oditur Ketakutan
Mantan Napi Ungkap Kengerian Penjara Korea Utara
Beragam Penyebab Rupiah Terjun Bebas