TEMPO.CO, Tepi Barat - Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Rabu 21 Agustus 2013, mengeluarkan ancaman bakal menggugat Israel melalui badan internasional jika Negeri Yahudi itu melanjutkan pembangunan di daerah pendudukan. Ancaman ini bisa menggangu pembicaraan perdamaian antara Palestina dengan Israel.
"Ini bukan sekedar satu titik di sebuah peta," kata anggota komite eksekutif PLO, Hanan Ashrawi. Menurut Ashrawi lebih dari 2.000 rumah baru dibangun Israel di daerah pendudukan.
Dia menambahkan, "Ini adalah tindakan yang disengaja dan merusak guna mencegah pembentukan negara Palestina."
"Jika Israel terus melanjutkan rencananya, itu berarti memaksa kami mengajukan gugatan ke lembaga peradilan internasional," kata Ashrawi kepada wartawan di dekat daerah pendudukan Gilo, sebelah selatan Yerusalem.
Israel dan Palestina menggelar perundingan damai putaran baru di Yerusalem, Selasa, 20 Agustus 2013. Ini merupakan pertemuan kedua setelah keduanya berunding langsung di Washington pada bulan lalu yang sempat terhenti pada September 2010 karena dipicu oleh pembangunan perumahan di daerah pendudukan.
"Belum ada terobosan dan tidak ada kesepakatan. Diskusi belum spesifik," kata Ashrawi menyimpulkan hasil pertemuan Palestina-Israel.
Ashrawi memperingatkan bahwa pembangunan permukiman warga Israel di daerah pendudukan telah mengancam upaya perdamaian.
"Kami tidak siap membuat kesalahan yang sama dan mengadakan pembicaraan untuk kepentingan mereka sendiri karena Israel terus melakukan tindakan sepihak, misalnya dengan melanjutkan pembangunan permukiman," ucap Ashrawi.
Dia mendesak Amerika Serikat mengambil sikap tegas seperti yang dilakukan oleh Uni Eropa. Juli 2013 lalu, Uni Eropa secara tegas mengeluarkan peraturan yang melarang berbagai lembaga melakukan kesepakatan atau memberikan bantuan keuangan di daerah pendudukan Tepi Barat.
AL AKHBAR | CHOIRUL
Terpopuler
Soal Tes Keperawanan, Ini Jawaban HM Rasyid
Rachmawati: SBY Tak Punya Etika Politik
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Jenderal Moeldoko: Saya Bukan Ahli Surga
Jokowi dan Sjafrie Bahas Strategi Pertahanan Jakarta