TEMPO.CO, Jakarta - PT KAI Daop 1 melakukan penertiban kios dan lapak di Stasiun Cikini pada hari ini, Kamis, 22 Agustus 2013, dengan menurunkan personel gabungan sekitar 300 personel dari Polri, petugas KAI, TNI, dan Satpol PP.
Proses penertiban yang dimulai pukul 07.00 WIB ini sempat mengalami ketegangan lantaran banyak pedagang yang enggan pindah, karena menilai PT KAI tidak memberikan solusi bagi mereka.
Saat petugas hendak mengangkat barang dari beberapa kios di sisi sebelah kanan atau depan Cikini Gold Center untuk dikeluarkan, sempat terjadi aksi saling dorong antara petugas dengan pemilik kios. "Hei, enggak usah dorong-dorong, yang manusiawi dikit dong," teriak beberapa pedagang. Meski sempat menegang, tapi tidak sampai terjadi keributan.
Wiwin, 40 tahun, yang sudah 4 tahun menyewa kios di Stasiun Cikini ini enggan pindah karena tidak ada tempat relokasi dari PT KAI. "Sudah ada pemberitahuan, cuma enggak ada tempat buat relokasi, enggak tahu dagang di mana, di emperan mungkin," ujarnya di Stasiun Cikini, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Agustus 2013.
Menurut Wiwin, PT KAI juga tidak jelas alasan menghentikan secara sepihak sewa menyewa kios ini. "Setelah memberi tahu mau dikosongkan, enggak mau menerima pembayaran," ucap perempuan yang menyewa kios seharga Rp 35 juta per tahun ini.
Hermin, pemilik Toko Gondang yang menjual hantaran pernikahan ini, mengaku kesal dengan ulah PT KAI dalam melakukan penertiban. PT KAI, menurut dia, tidak ada penjelasan bakal digunakan untuk apa bekas kios tersebut. "Wacana direlokasi itu 2012, tapi akhir 2012 muncul gerai Indomart, lalu rumornya mau di sewakan ke perusahaan besar," kata dia. Meski menolak untuk pindah, Hermin sudah menyewa kios di Cikini Gold Center.
Kepala Humas PT KAI Daop 1, Sukendar, mengatakan pihaknya sudah memberikan toleransi selama 2 tahun agar para pedagang mempersiapkan serta mengumpulkan modal untuk pindah tempat jualan. "Kami sudah memberi kelonggaran, tapi sampai titik terakhir masih tetap keukeuh dan menuding kami sewenang-wenang," kata dia.
Menurut Sukendar, terdapat 38 kios dan 78 lapak di Stasiun Cikini ini. Rencananya, bekas kios tersebut akan digunakan sebagai perkantoran PT KAI, serta menambah daya tampung stasiun, karena jumlah penumpang yang terus meningkat. "Mengantisipasi lonjakan penumpang. Apalagi nanti ada penambahan rangkaian kereta, biar penumpang lebih nyaman kalau stasiunnya steril," ujarnya.
LINDA TRIANITA
Topik Terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat
Berita Terpopuler:
KPK Tegaskan Bakal Panggil Jero Wacik
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Ahok: Waduk Ria-rio Dibongkar Akhir Bulan
Rombongan Bus Giri Indah Habis Gelar Puasa Easter
Moeldoko Dipuji Hanura, `Siapa Dulu Dong Gurunya