TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Hoesen mengakui bahwa saat ini pasar sedang bergejolak. Namun, hingga saat ini ini belum ada perusahaan yang memutuskan untuk menunda penawaran saham perdananya (Initial Public Offering / IPO) untuk tahun ini.
Sesuai jadwal, pada semester II tahun 2013 ini, terdapat enam perusahaan yang akan melakukan IPO, antara lain, PT LinkNet, PT Grand Kartech, PT Arita Prima, PT Sido Muncul, PT Bank Indeks Selindo, dan PT Siloam Hospital. Satu perusahaan yang sudah memutuskan untuk menunda IPO pada tahun ini adalah PT Puradelta LEstari.
Menurut Hoesen, penundaan IPO harus ada persetujuan dari perusahaan sebagai calon emiten, bursa, dan pihak lainnya. "Mekanismenya formal, dan hingga saat ini belum ada pengajuan formal tersebut," kata Hoesen di kantornya, Jumat 23 Agustus 2013.
Sebelumnya, Kepala eksekutif Pengawas Pasar Modal Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Nurhaida, mengatakan ada lima perusahaan dari sektor perbankan dan jasa sedang dalam proses IPO. "Jika pengajuan IPO dilakukan pada bulan Juli dan prosesnya lancar, maka diperkirakan pada Agustus atau September sudah bisa dikeluarkan izin efektif," kata Nurhaida.
"Sebagai regulator, kami mengimbau agar perusahaan bisa masuk pasar modal, terutama BUMN sehingga dapat mendorong nilai kapitalisasi bursa," kata Nurhaida. Nurhaida menilai, pada umumnya BUMN memiliki nilai kapitalisasi yang besar dan banyak investor yang berminat.