Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tip Menjaga Kesehatan Mata di Era Digital  

image-gnews
Foto Ilustrasi. Dok: StockXpert
Foto Ilustrasi. Dok: StockXpert
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam era digital, menjaga mata menjadi lebih sulit dari sebelumnya. Banyak dari kita menghabiskan waktu yang panjang di depan komputer, ponsel, atau tablet. Hal ini sering menyebabkan sakit kepala, pandangan kabur, mata kering, bahkan rabun. Berikut ini lima cara menjaga mata, seperti dilansir laman Daily Health Post, Kamis, 22 Juli 2013.

1. Ubah Pola Makan
Ada banyak makanan yang dapat meningkatkan kesehatan mata, seperti minyak ikan, brokoli, telur, buah, dan sayuran. Buah dan sayuran mengandung antioksidan yang mencegah kerusakan pada mata. Salah satu antioksidan yang sangat membantu adalah lutein. Zat ini banyak ditemukan dalam kangkung, selada, daun bawang, dan bayam. Juga sayuran berdaun hijau gelap, terutama bayam. Tidak hanya bayam, omega 3 juga banyak ditemui dalam ikan salmon.

2. Beristirahatlah
Jika Anda harus menghabiskan hari dengan menatap layar komputer, terapkanlah aturan 20-20-20. Artinya, ambillah istirahat selama 20 detik setiap 20 menit untuk melebarkan pandangan sejauh 20 meter. Harus kita sadari, radiasi yang ditemukan di dalam komputer dapat membahayakan mata.

3. Mengubah Lingkungan
Cara lain untuk melindungi mata dari teknologi adalah mengubah tata letak lingkungan kerja. Anda harus mengatur kecerahan dan kontras layar yang tepat untuk menghindari ketegangan mata. Anda juga dapat mengganti pengaturan ke skema pencahayaan reflektif jika Anda harus membaca untuk jangka waktu yang panjang di komputer. Pastikan juga untuk memberikan jarak yang agak jauh antara mata dan layar komputer. Selain itu, aturlah ukuran teks agar tidak terlalu menyipitkan mata ketika melihatnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Unduh Aplikasi Pendukung
Ada banyak aplikasi untuk ponsel dan tablet yang melindungi penglihatan, misalnya Eye Reader. Aplikasi ini dapat menerangi halaman dan memperbesarnya hingga lima kali pembesaran. Ada pula aplikasi Vision Test yang dapat mengukur jarak penglihatan, akurasi warna, dan persepsi visual.

5. Konsultasi Dokter
Akhirnya, Anda harus cek kesehatan mata secara teratur untuk memastikan bahwa penglihatan Anda baik-baik saja. Hal ini sangat penting terutama jika Anda memiliki risiko gangguan mata secara genetik.

DAILY HEALTH POST | ANINGTIAS JATMIKA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

12 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.