TEMPO.CO, Bekasi - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab diangkat sebagai imam besar yang masa tugasnya berlaku seumur hidup. Tugas baru tersebut diberikan kepada Rizieq berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) FPI di Asrama Haji Kota Bekasi, yang berlangsung sejak Kamis malam lalu, 22 Agustus 2013.
Panitia Munas FPI, Murhali Barda, mengatakan keputusan mengangkat Rizieq sebagai imam besar dilakukan dalam sidang pleno yang dipimpin KH Awit Mashuri pada Jumat malam, 23 Agustus, berlangsung mulai pukul 19.00 hingga 24.00. "Semua menginginkan (Rizieq) jadi Imam Besar FPI," kata Murhali kepada Tempo, Sabtu, 24 Agustus 2013.
Menurut Murhali, Rizieq sangat cocok menjabat Imam Besar FPI. Jabatan tersebut merupakan kedudukan tertinggi dan hanya diberikan kepada orang yang memiliki pengaruh besar dalam organisasi.
Beberapa faktor yang membuat Rizieq layak menjadi imam besar antara lain memiliki pengalaman menggerakkan FPI selama 15 tahun. Selama menjabat, Rizieq berhasil membesarkan FPI dan memiliki banyak anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. "Dia memiliki karisma," katanya.
Siapa pengganti Rizieq pada jabatan ketua umum? Murhali menjelaskan, hal itu akan diputuskan dalam rapat pleno malam ini. "Nama ketua umum akan keluar setelah akhir acara," ia menerangkan.
Munas ketiga FPI berlangsung 22-24 Agustus 2013. Puncak acara akan diakhiri dengan menggelar konvoi ke Monas, Jakarta, sekaligus memperingati hari jadi FPI ke-15, besok, Ahad, 25 Agustus. Munas kali ini dihadiri sekitar 2.000 anggota FPI dari 17 provinsi.
Selama 15 tahun memimpin FPI, Rizieq telah meletakkan fondasi gerakan FPI. Pada pembukaan Munas Kamis malam lalu, Rizieq menegaskan, orientasi perjuangan FPI itu antara lain FPI tidak penah menolak pilar negara, tidak menolak Pancasila, tidak menolak UUD 45 selama tidak bertentangan dengan Islam, dan tidak menolak Bhineka Tunggal Ika.
Menurut dia, FPI adalah pelayan umat dan pembela agama, bukan musuh negara, bukan musuh bangsa, bukan musuh TNI, serta bukan musuh Polri dan pejabat. "FPI adalah musuh kemungkaran dan korupsi, pelacuran, miras, narkoba, perjudian, dan musuh kebatilan," katanya.
Rizieq juga menegaskan agar seluruh umat saling menghormati dan tidak mengganggu satu sama lain. FPI juga tidak menolak pluralisme sebab semua agama memiliki keyakinan dan kebenaran masing-masing. "Insya Allah arah pergerakan ini akan berlanjut sampai akhir masa FPI," Rizieq menerangkan.
Bahkan, untuk membela NKRI, kata Rizieq, FPI siap menjadi barisan paling depan dalam melawan separatisme. "Kami siap dikirim untuk melawan separatis," kata dia.
HAMLUDDIN