TEMPO.CO , Jakarta: Majelis Ulama Indonesia berkeras menolak penyelenggaraan kontes Miss World di Indonesia meskipun sesi bikini pada kontes itu bakal dihapus. MUI beranggapan citra kontes tersebut tetap lekat dengan umbar aurat.
"Tidak ada yang bisa menjamin kalau gak ada umbar aurat di Miss World," kata Ketua Bidang Kerjasama Internasional MUI Muhyidin Junaidi di kantornya, Jumat, 23 Agustus 2013. Apalagi kontes Miss World sejak awal sudah memiliki misi khusus sebagai beauty pageant.
"Misi awalnya kan memang memamerkan kecantikan wanita, kalau ada unsur lainnya seperti intelegensia itu hanya tambahan yang dimunculkan belakangan, kalau mau adu kepandaian ya sudah gelar saja Kontes IQ Internasional," ujar Muhyidin. MUI beranggapan kontes Miss World ataupun Miss Universe memiliki misi konsumerisme yang tidak sesuai dengan ajaran islam.
"Untuk itu kami menolak kontes ini diselenggarakan di teritorial manapun di Indonesia," ujar Muhyidin. MUI sendiri mengaku bakal diundang oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat untuk membahas masalah kontes ratu sejagat ini.
"Sikap kami ya tetap seperti yang kami umumkan saat ini," kata Muhyidin. MUI justru merasa janggal dengan keterlibatan pemerintah soal penyelenggaraan Miss World. "Di bagian manapun di dunia, penyelenggara Miss World kan NGO, bukan pemerintah. Ini sebenarnya ada apa?"
Ajang Miss World 2013 akan berlangsung pada 4-26 September 2013 di Jakarta dan Bali. Ajang yang berlangsung di Indonesia untuk pertama kalinya ini dipastikan tidak akan ada sesi bikini. "Kami sebagai penyelenggara membuat satu persyaratan, yakni tidak ada sesi bikini dalam ajang Miss World 2013 di Indonesia kali ini," kata Syafril Nasution, Corporate Affairs Director MNC, Kamis, 22 Agustus 2013. Adapun MNC adalah penyelenggara Miss World di Indonesia.
SUBKHAN