TEMPO.CO, Tasikmalaya - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan karya seni, termasuk seni tradisional, di Jawa Barat tidak memiliki ruang untuk mengekspresikan diri. Dampaknya, kegiatan seni hampir tinggal kenangan.
Melihat kondisi ini, Deddy berencana memfasilitasi agar karya seni dan seni tradisional bisa memiliki ruang untuk mengekspresikan diri. "Kita butuh wadah usaha menuju arah itu. Yang paling ideal berupa koperasi seniman," Deddy menjelaskan saat talk show menyambut Hari Koperasi ke-66 di Gedung Koperasi, Jalan M. Hatta, Kota Tasikmalaya, Jumat, 23 Agustus 2013.
Dengan wadah koperasi seniman, Deddy berharap, potensi karya seni dari seniman bisa bergeliat dan menciptakan ruang-ruang bernilai ekonomi untuk seniman. "Misalnya, seni tradisional bisa tampil secara rutin, sastrawan bisa menerbitkan buku. Kemudian teater bisa mengekspresikan kreativitasnya yang bisa bernilai ekonomis," dia menjelaskan.
Deddy menambahkan, ruang seni tradisional di negara maju sudah menjadi ruang bisnis yang menghasilkan. Dia mencontohkan, nilai bisnis seni tradisional di Amerika Serikat mencapai US$ 8 miliar. Padahal sebagian besar seni tersebut berasal dari seni-seni tradisional Afrika. "Jawa Barat yang kaya akan seni sudah harus memulai ke sana," kata dia.
Pada acara talk show itu, Deddy didampingi Didi Petet yang merupakan pemimpin Koperasi Pelestari Budaya Nusantara (KPBN). Didi mengatakan, KPBN telah menghimpun dana untuk dipakai sebagai modal bagi seniman.
Sumber dana itu, Didi menjelaskan, diperoleh dari sebuah event organizer (EO) yang merupakan bagian dari unit usaha KPBN. "EO kita sudah melakukan kegiatan di beberapa daerah di Tanah Air. Dana yang terkumpul dipinjamkan ke para seniman untuk mengembangkan kreativitas agar menjadi bernilai ekonomis," katanya.
CANDRA NUGRAHA