TEMPO.CO, Mojokerto-Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Mojokerto mengusut kasus pengerahan massa pelajar dalam kampanye calon gubernur petahana Soekrawo-Saifullah Yusuf di Mojokerto, Sabtu, 24 Agutsus 2013. Panwaslu juga belum menelusuri ke pihak sekolah.
Anggota Panwaslu Mojokerto, Ahmad Basori, mengatakan pihaknya akan memanggil pejabat Dinas Pendidikan Mojokerto untuk menjelaskan masalah tersebut. “Kami akan panggil pejabat terkait untuk diklarifikasi jika memang ada perintah (pengerahan siswa) seperti itu,” kata Ahmad Basori, Ahad, 25 Agustus 2013.
Basori mengatakan pihaknya telah mengklarifikasi tim kampanye KarSa tingkat kabupaten terkait pengerahan massa pelajar. Menurutnya, tim kampanye mengaku tidak tahu. Mereka beralasan kegiatan kampanye itu diurus tim provinsi. Tim kampanye KarSa Kabupaten Mojokerto hanya konvoi keliling kota dan tidak sampai melakukan upaya pengerahan massa pelajar.
Basori mengatakan jika terbukti ada keterlibatan pejabat struktural pemerintahan dalam aktivitas politik termasuk mengerahkan massa pelajar, maka bisa dipidana sebagaimana Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah.
Sebelumnya, terjadi pengerahan massa pelajar sejumlah Sekolah Menengah Atas mengikuti kampanye KarSa di Mojokerto. Sekolah itu antara lain SMA Negeri 1 Puri, SMK Negeri 1 Sooko, dan SMA Negeri 1 Gedeg. “Kami enggak tahu kalau itu kampanye, perintahnya mengikuti pesta rakyat dengan bupati,” kata Kepala SMA Negeri 1 Puri, Saitin, kemarin.
Ia mengaku pada hari Jumat ditelpon salah satu pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto yang menginstruksikan agar siswa mengikuti pesta rakyat bersama bupati. Siswa pun diimbau tidak memakai seragam atau berpakaian bebas. Tidak hanya siswa kelas XII yang mungkin sudah punya hak pilih, siswa kelas X dan XI juga dikerahkan.
Saitin mengira pesta rakyat itu bagian dari program Bupati Mojokerto yang dipusatkan di bantaran Sungai Brantas yang jadi proyek Mojokerto Kawasan Pariwisata (MKP). Bahkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Suharsono kepergok wartawan hadir di lokasi kampanye KarSa tersebut. “Tidak ada instruksi, ini kan pesta rakyat,” katanya kepada wartawan kemarin.
Keterlibatan pelajar dalam kampaye KarSa juga ditanggapi calon gubernur Soekarwo. “Silakan dilaporkan (Panwaslu). Itu bukan ranah saya untuk berkomentar,” katanya usai kampanye kemarin.
Soekarwo berdalih mungkin pelajar-pelajar tersebut hadir untuk menyaksikan hiburan musik dan komedian yang ditampilkan dalam kampanye. Grup band Boomerang dan duo komedian Nunung dan Aziz “Gagap” ikut meramaikan kampanye KarSa di Mojokerto. “Mungkin mereka mampir ingin melihat artis-artis,” kata dia.
ISHOMUDDIN