TEMPO.CO, Jakarta - Lahan pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) rata-rata menyusut 150-170 hektare per tahun. Perkembangan pemukiman menjadi salah satu faktor utama berkurangnya lahan persawahan. "Luas lahan pertanian sekarang 60 ribuan hektar," kata Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko, Senin, 26 Agustus 2013.
Dari lima kota dan kabupaten di DIY, kata dia, Bantul merupakan daerah yang masih menyisahkan lahan pertanian terluas, disusul Sleman, Kulonprogo, Gunungkidul, dan Yogyakarta. "Kalau Kota Yogya memang daerahnya yang paling kecil," kata dia.
Ia mengatakan, untuk mengendalikan laju penyusutan lahan, pemerintah memberikan insentif bagi petani pemilik lahan. Insentif itu berupa dukungan terhadap proses pengurusan sertifikasi lahan pertanian di Badan Pertanahan Nasional. "Petani tinggal siapkan dokumen, duduk manis, dan dapat sertifikat sawahnya," kata dia. Semua proses pengurusan lahan itu dibantu pemerintah dan diberikan secara gratis bagi petani.
Menurut dia, Yogyakarta memiliki ketersediaan air yang cukup untuk pertanian. Meski demikian, di sejumlah daerah dikenal sebagai daerah yang kerap mengalami kekurangan air saat musim kemarau, di antaranya adalah beberapa tempat di Gunungkidul. Untuk daerah yang mengalami kekurangan air seperti itu, petani biasa menerapkan pola tanam padi sekali dan palawija dua kali dalam setahun. "Padinya padi gogo," kata dia.
Sementara itu, untuk petani di daerah yang memiliki kecukupan air, kata Sasongko, mereka menerapkan pola tanam sebaliknya. Padi dua kali dan palawija sekali dalam setahun. Penanaman padi biasa dilakukan pada bulan Oktober dan Januari saat musim hujan. Berikutnya, saat memasuki musim kemarau, mereka mulai menanam palawija pada bulan Mei.
ANANG ZAKARIA
Topik terhangat:
Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat
Berita terpopuler:
Metallica Hanya Minta 7 Pertanyaan
Metallica Cuci Muka di Hotel Bidakara
Jokowi Datang, Penonton Metallica Heboh
Metallica: Terima Kasih Jakarta
Nonton Metallica, Jokowi Dikawal Provos