TEMPO.CO, Kediri - Komisi Pemilihan Umum Kota Kediri kekurangan 4.687 surat suara dan perlengkapan mencoblos lain untuk pemilihan Gubernur Jawa Timur. Hingga sore ini, logistik belum dikirim dari perusahaan penerbitan di Bandung.
Komisioner Bidang Logistik KPU Kota Kediri, Samanhudi, mengatakan kekurangan ribuan surat suara tersebut diketahui dari hasil penghitungan dan verifikasi logistik yang dikirimkan KPU Provinsi Jawa Timur akhir pekan lalu. Sebanyak 4.687 surat suara dinyatakan rusak akibat kesalahan prosedur pencetakan. "Kami sudah melaporkan hal ini ke KPU provinsi (Jawa Timur)," kata Samanhudi kepada Tempo, Senin, 26 Januari 2013.
Kerusakan surat suara tersebut terdiri dari berbagai jenis, mulai gambar calon yang buram hingga pemotongan kertas yang memangkas gambar pasangan calon nomor satu dan empat. Mereka adalah adalah Soekarwo-Syaifullah Yusuf di posisi paling kiri dengan nomor urut satu serta Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja di posisi paling kanan dengan nomor urut empat.
Menurut Samanhudi, surat suara tersebut tak layak digunakan karena bisa merugikan pasangan calon dan masyarakat. Karena itu, KPU Kota Kediri mengajukan penggantian kepada KPU Provinsi Jawa Timur untuk diganti.
Hingga kini tim logistik KPU Kota Kediri masih menunggu kejelasan penggantian tersebut di kantor KPU Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Sebab, sampai sore ini logistik surat suara itu kabarnya belum dikirim dari kantor percetakan di Bandung. "Tim kami masih menunggu di Surabaya," kata Samanhudi.
Selain kekurangan surat suara, KPU Kota Kediri juga belum menerima sama sekali peralatan untuk mencoblos, yakni bantalan dan alat coblos. Dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 531, kebutuhan alat tersebut mencapai 1.062 buah. Jumlah pemilih tetap di kota tahun ini tercatat lebih dari 206.000 suara.
HARI TRI WASONO