TEMPO.CO, Sumenep--Syahbandar Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menunda seluruh pelayaran ke sejumlah pulau, seperti Pulau Kangean, Sapeken dan Masalembu. Penundaan diberlakukan mulai hari ini akibat cuaca buruk yang melanda selat Madura hingga perairan Sulawesi.
"Kecuali ke pelabuhan Jangkar, Situbondo, pelayaran tetap diizinkan," kata Petugas Syahbandar Kalianget, Fajar, Senin 26 Agustus 2013.
Penundaan pelayaran ini, kata dia, setelah muncul laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Maritim Surabaya yang menyebutkan kecepatan angin di perairan Sumenep mencapai 45 knot dengan ketinggian ombak mencapai 2 hingga 4 meter. Kondisi ini dianggap membahayakan keselamatan pelayaran.
"Cuma di rute Sumenep-Situbondo, ombaknya masih normal rata-rata 2 meter," jelas Fajar. Menurut laporan BMKG Maritim cuaca buruk ini akan berlangsung hingga hari H pelaksaan Pemilihan Gubernur Jatim 29 Agustus 2013.
Akibat penundaan dan larangan berlayar ini, ratusan warga kepulauan tertahan dan sudah tiga hari menginap di Pelabuhan Kalianget. "Saya sudah empat hari balok-balik pelabuhan. Takut kalau kapalnya berlayar, ternyata belum bisa karena cuaca buruk," kata Hafir, 32 tahun, warga Kecamatan Ganding, yang mengajar di SMP Pulau Sapeken.
Dia berharap, selama cuaca buruk berlangsung Pemerintah Sumenep mau membantu keperluan penumpang, utamanya makanan. "Nasi bungkus saja sudah meringankan biaya kami selama di pelabuhan," kata Hafir.
MUSTHOFA BISRI