TEMPO.CO, Jakarta - Dari lima bayi kembar pasangan Bagus Prasnawira, 37 tahun dan Enita Fentrikana (31), kini tinggal seorang saja yang bertahan. Pada Sabtu, 24 Agustus 2013, dua bayi meninggal di Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita, Grogol, Jakarta Barat. Mereka meninggal dalam perawatan di ruang Neonathal Intensive Care Unit (NICU).
Direktur Medik dan Keperawatan RSAB Harapan Kita, Didi Danu Kusumo mengatakan bahwa kelima bayi tersebut memang rentan terhadap masalah pernapasan. Ini karena mereka dilahirkan dalam usia kandungan 24 bulan secara prematur. "faktor tidak sempurnanya organ paru-paru bayi kembar yang berbobot 300-400 gram ini menyebabkan terganggunya sistem pernafasan," kata Didi kepada awak media pada Minggu, 25 Agustus 2013.
Bayi-bayi tersebut tak sanggup menahan perubahan suhu dalam tubuhnya. Bayi dengan usia 24 minggu dalam kandungan terbilang muda untuk dilahirkan. "Sehingga proses pembentukan paru-paru dan alat percernaannya masih belum sempurna," tutur Didi.
Bagus, ayah bayi kembar lima itu, mengatakan bahwa bayi yang wafat tersebut adalah anak kelima, yang diberi nama Rahman. Ia meninggal kemarin pukul 07.00. Kemudian kembar keempat bernama Goffar menyusul pada pukul 20.45.
Keempat bayi ini sudah dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Rahman dimakamkan Sabtu siang hari setelah meninggal. Sedang Goffar baru Minggu siang ini dimakamkan. Sebelumnya, Muhammad Al Hafids telah meninggal lebih dulu pada Selasa 20 Agustus 2013. Kemudian pada Kamis 22 Agustus 2013, satu-satunya bayi perempuan mereka, Anisa Fitri meninggal.
Kendati begitu, Bagus pasrah. "Yang hidup tinggal si kembar pertama, saya serahkan semuanya pada Allah," ujar Bagus saat dihubungi wartawan.
Sebelumnya, Didi mengatakan bahwa pengalaman di negara maju seperti Amerika dan Eropa, tingkat survival bayi dengan kondisi seperti itu sangat kecil. "Padahal peralatan medis di sana lebih canggih," ucapnya. Oleh sebab itu, pihak Rumah Sakit Harapan Kita tidak bisa berjanji lebih. "Kendati begitu, semua sumber daya akan kami kerahkan untuk keselamatan bayi selama masa kritis bayi, yakni tujuh hari pertama, yakni sejak Selasa 20 Agustus 2013," ucap Didi.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler:
Metallica Hanya Minta 7 Pertanyaan
Undang Metallica, Setiawan Djodi Dimarahi Pak Harto
Metallica Cuci Muka di Hotel Bidakara
Jokowi Datang, Penonton Metallica Heboh
Metallica: Terima Kasih Jakarta