TEMPO.CO, Jakarta - Kasubdit Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Direskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, mengatakan bahwa kini Cipacing berkembang menjadi sentra perdagangan senjata api pabrikan dan rakitan bermacam senjata api. Sentra Cipacing ini diketahui juga memproduksi senjata serbu seperti AK-47, beserta bermacam peluru tajam. "Lalu, kebanyakan pistol ini berpindah ke tangan teroris," kata Herry saat ditemui di Hotel Puri Khatulistiwa, Sumedang, Jawa Barat, pada Senin, 26 Agustus 2013.
Subdit Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Direskrimum Polda Metro Jaya kembali menyapu kawasan industri rumahan senjata api ilegal di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat. Padahal setahun yang lalu kawasan ini pernah dibersihkan. Tindakan ini merupakan pengembangan dari penangkapan residivis teroris, Iqbal Khusaeni, 32 tahun, alias Ramli, alias Rambo, alias Iboy, di Cipayung Jakarta Timur pada Rabu, 21 Agustus 2013.
Herry menjelaskan bahwa Ramli mendapat dua pucuk Senjata api rakitan FN di Cipacing pada Januari 2010. Kedua senjata api diserahkan kepada seseorang di Bekasi dengan harga setiap pucuk Rp 10 juta. "Kedua Senjata api tersebut untuk latihan perang." Ramli, kata Herry, kembali membelikan senjata api pada hari yg sama untuk teroris Arhan yang kini sudah meninggal.
Pada Februari 2011, Ramli membeli dua pucuk senjata api pesanan teroris lain dengan harga masing-masing Rp 8 juta. Pada November 2011, Ramli kembali beli 3 pucuk FN di Cipacing untuk pesanan seorang dari ambon. Pada Maret 2012, ia kembali membeli 2 pucuk FN di Cipacing. Pada Januari 2013, ia kembali membeli 1 pucuk FN. Dan April 2013, ia juga membeli sepucuk FN. Kemudian pada Agustus 2013 di rumah tersangka Iqbal, polisi kembali menemukan dua pucuk airsoftgun diubah menjadi Senpi Walter kaliber 32 dan Makarov kaliber 32.
Ramli, kata Herry, mempunyai kemampuan mengubah airsoftgun menjadi bermacam jenis Senpi. "Jadi jangan menganggap remeh-temeh lagi kehadiran airsoftgun di tanah air. Sebab, di tangan para teroris, airsoftgun bisa mereka ubah menjadi Senpi. Ini salah satu siasat para teroris meredam kasus-kasus Senpi yang terungkap," ujar Herry. (Baca: Polisi Gerebek Lagi Sentra Senapan Cipacing)
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Lainnya:
Jokowi: Masak Gubernur Headbanging?
'Menjinakkan' Anak Wilayah Tanah Abang
Akun Instagram Ani Yudhoyono Jadi Perbincangan
Nonton Konser Metallica, Jokowi: Puaasss!
Skandal SKK Migas, Jero Wacik Dibidik