TEMPO.CO, Jakarta- Pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi sejak pekan lalu membuat mantan Presiden RI Bacharuddin Jusuf Habibie angkat bicara. Dia meminta agar pemerintah mengambil keputusan yang cermat untuk kembali mendongkrak nilai tukar rupiah.
"Kita harus menjadikan mata uang kita kualitasnya tinggi. Bukan hanya konstan, tapi bisa diperhitungkan," kata Habibie seusai menghadiri acara penganugerahan gelar Perekayasa Utama Kehormatan 2013 di kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2013.
Menurut Habibie, pelemahan mata uang sebenarnya ada sisi positif dan negatifnya. Jika dilihat dari sisi positif, permintaan impor akan berkurang dan harga produksi dalam negeri untuk ekspor bisa meningkat.
"Namun, kalau bahan baku datang dari luar negeri, kata dia, akan bertambah mahal. Akan tetapi, kalau produksi dalam negeri bahan bakunya semua di sini dan dapat nilai tambah, itu akan meningkatkan produksi dalam negeri," kata Menteri Riset dan Teknologi di Orde Baru ini.
Menurut Habibie, kondisi nilai tukar rupiah merupakan tanggung jawab dari Bank Indonesia. Dia meminta bank sentral harus memperhitungkan setiap langkah yang akan diambil. "Kalau tidak bisa mengganggu inflasi karena kalau sudah tidak bisa diperhitungkan seperti gambling. Ini harus dihindari, perlu kerja sama antar generasi untuk mengambil kebijakan untuk kesejahteraan rakyat dan tidak ada PHK," katanya.
Habibie yakin pemerintah dan legislatif saat ini bisa membuat kebijakan yang tepat. Menurut dia, kondisi saat ini berbeda dengan pelemahan nilai tukar yang terjadi saat dia menjadi presiden. Dia yakin pemerintah, legislatif, perguruan tinggi, dan media bisa menjaga agar kondisi ekonomi sekarang bisa lebih baik. "Saya pesan satu, hal ini jangan disalahgunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan," kata mantan presiden ketiga ini.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terhangat:
Kovensi Partai Demokrat | Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie
Baca juga:
Ikut Konvensi Demokrat, Dahlan Hubungi Mahfud MD
Ikut Konvensi, Marzuki Alie Galang Dukungan Santri
Dahlan: Saya Bukan Orang Baru di Partai Demokrat
Ikut Konvensi, Tim Sukses Dahlan Sudah Terbentuk