TEMPO.CO, Ulrichen, Swiss – Presiden FIFA, Sepp Blatter, memperkirakan para anggota komite eksekutif organisasi yang dipimpinnya akan segera memutuskan untuk menggeser Piala Dunia 2022 di Qatar ke musim lain demi menghindari cuaca yang sangat panas di negara itu pada musim kemarau.
Blatter mengatakan bahwa dalam pertemuan di Zurich, Swiss 3 dan 4 Oktober mendatang bakal diputuskan mengenai perubahan jadwal tersebut sekaligus memulai konsultasi mengenai waktu yang paling baik bagi Qatar untuk menggelar turnamen tersebut.
''Saya akan sangat terkejut, bahkan lebih dari terkejut, jika pihak ExCo tak menerima prinsip bahwa kita tak bisa memainkan sepakbola di Qatar pada musim panas,'' kata Blatter. ''Keputusan berikutnya akan diambil kemudian.''
Blatter mengatakan bahwa konsultasi yang ia maksudkan akan melibatkan liga-liga, klub-klub, asosiasi nasional dan para pemain melalui organisasi internasional FIFPro, tapi ia tak menetapkan jadwalnya.
Kelayakan kondisi udara di Qatar, di mana suhunya pada Juni dan Juli bisa mencapai 40 derajat Celcius, sudah lama dipertanyakan, bahka jauh sebelum FIFA memutuskan untuk memberikan hak menggelar Piala Dunia 2022 kepada Qatar pada Desember 2010. Dalam pemilihan tuan rumah ini Qatar mengalahkan empat negara lain yang juga mencalonkan diri: Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan Australia.
Tapi, panitia Piala Dunia 2022 mengungkapkan keyakinan mereka terhadap pembangunan stadion yang dilengkapi teknologi pendingin udara dengan tujuan untuk mengurangi suhu panas di lapangan hingga 27 derajat Celcius. Pejabat di Qatar juga sudah mengatakan pihaknya siap mengubah rencana mereka jika FIFA memintanya.
Kini, sejumlah anggoota dewan direksi FIFA yang ikut membantu kemenangan Qatar dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022, siap untuk mengubah jadwal turnamen tersebut.
''Mereka yang telah membuat keputusan tersebut saat itu sudah tahu ada masalah mengenai cuaca panas. Mereka sudah tahu itu, karena hal itu adal dalam laporan teknik,'' kata Blatter. “Keliru untuk mengatakan, 'Kini kita harus bermain pada musim panas,' karena pada musim panas kita tak akan bisa bermain sepakbola di sana.''
''Karenanya pihak ExCo kini akan mengambil keputusan – dan mereka akan melakukannya – bahwa pada musim panas kita tak bisa bermain sepakbola di Qatar.''
Sebelumnya, Blatter sempat mengisyaratkan bahwa kemungkinan Piala Dunia 2022 digelar November sementara usulan lainnya memilih bulan Mei. Periode Januari-Februari hampir pasti tak masuk yang dipertimbangkan karena bertabrakan dengan Olimpiade Musim Dingin 2022.
AP | A. RIJAL