TEMPO.CO, Damaskus - Suriah mengizinkan tim inspeksi PBB mendatangi lokasi sasaran serangan senjata kimia dekat Ibu Kota Damaskus. Menurut siaran televisi, pemerintah juga sepakat atas genjatan senjata selama kunjungan PBB.
Izin tesebut dikeluarkan menyusul kesepakatan antara Menteri Luar Negeri Suriah dengan pimpinan delegasi PBB pada Ahad, 25 Agustus 2013. Tak dijelaskan isi kesekatan di antara mereka.
"Kesepakatan itu segera belaku efektif dan memperkenankan utusan PBB menginvestigasi dugaan penggunaan senjata kimia pada 22 Agustus 2013 di pinggiran Damaskus," demikian laporan televisi pemerintah, Ahad, 25 Agustus 2013.
Menurut laporan lembaga bantuan kemanusiaan, Medecins Sans Frontieres, serangan senjata kimia itu diduga berlangsung di Ghouta pada Rabu, 21 Agustus 2013, menyebabkan 335 orang tewas.
PBB dalam pernyataannya mengatakan, tim pemeriksa sedang bersiap-siap melakukan investigasinya di sana. "Inspeksi akan dilakukan pada Senin, 26 Agustus 2013."
Tim Inspeksi PBB tiba di Damaskus pada akhir pekan, Sabtu 24 Agustus 2013, guna memeriksa dugaan serangan mematikan dengan senjata kimia oleh kelompok pejuang dan pasukan pemerintah. Mereka akan bertugas selama dua pekan dan memeriksa tiga lokasi.
Pemerintah Suriah dengan tegas menolak bertanggung jawab atas serangan Rabu, 21 Agustus 2013, seraya menuduh bahwa pelaku serangan senjata kimia itu adalah kelompok oposisi yang bertempur melawan pasukan Assad.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik terhangat:
Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat
Berita terpopuler:
Metallica Hanya Minta 7 Pertanyaan
Undang Metallica, Setiawan Djodi Dimarahi Pak Harto
Metallica Cuci Muka di Hotel Bidakara
Jokowi Datang, Penonton Metallica Heboh
Nonton Metallica, Jokowi Dikawal Provos