TEMPO.CO, Mojokerto - KH Sholahudin Wahid, yang akrab dengan sapaan Gus Sholah, berkelakar menjelang pemungutan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Kamis, 29 Agustus 2013.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, itu mengimbau agar masyarakat menyalurkan hak pilihnya, atau tidak golput. “Jangan golput. Kalau bisa golpat,” kata Gus Sholah saat dihubungi, Selasa, 27 Agustus 2013. (Baca: Berita-berita Pilkada Jawa Timur
Golpat yang dimaksud Gus Sholah merupakan singkatan dari 'golongan empat’ atau memilih pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja (Berkah), yang memiliki nomor urut empat. “Golpat itu pilih nomor empat,” ujarnya sambil tertawa.
Sejak awal, Gus Sholah getol mendukung Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) tersebut untuk mencalonkan kembali sebagai Gubernur Jawa Timur. “Itu guyon. Sekarang, kan, enggak boleh kampanye,” ucapnya.
Gus Sholah juga mengimbau agar semua calon dan tim sukses menghormati proses demokratisasi. “Jangan sampai kecurangan yang dulu (pilgub 2008) terulang,” tuturnya.
Menurut Gus Sholah, dinamika politik pilgub 2008 dan 2013 berbeda, termasuk peluang inkumben Soekarwo-Saifullah Yusuf dan Khofifah-Herman. “Kalau dulu suara lebih banyak terpecah, sekarang sudah beda, apalagi ada inkumben.”
Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, dalam pilgub Jawa Timur 2008 putaran pertama, terdapat lima pasangan calon, yakni Khofifah-Mudjiono (Kaji) yang diusung PPP dan sejumlah parpol non-parlemen; Sutjipto-Ridwan Hisyam (PDI Perjuangan); Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Partai Golkar); Achmady-Suhartono (PKB); serta Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) yang dijagokan oleh PAN, Demokrat, dan PKS.
Putaran kedua diikuti KarSa dan Kaji. Bahkan dua pasangan tersebut harus bersaing untuk tiga putaran karena dilakukan pemungutan suara ulang dan penghitungan suara ulang di Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang.
Setelah melewati persaingan yang amat ketat dan penuh kontroversi, perolehan suara kedua pasangan hanya terpaut tipis, yakni sekitar 34 ribu suara. Kaji meraih 7.626.757 (49,89 persen) dan KarSa 7.660.681 (50,11 persen).
Namun, pada pilgub 2013, yang diikuti satu calon dari perseorangan dan tiga calon dari jalur parpol, polarisasi dukungan parpol semakin menyempit.
Pasangan inkumben Soekarwo-Saifullah Yusuf menggalang koalisi besar-besaran dengan menggandeng 10 parpol parlemen dan 22 parpol nonparlemen, termasuk Partai Demokrat, Partai Golkar, PKS, PPP, Gerindra, Hanura, dan sebagainya. Sementara pesaing kuatnya, Khofifah-Herman, diusung PKB, dan duet Bambang D.H.-Said Abdullah diusung PDI Perjuangan.
ISHOMUDDIN
Topik terpopuler:
Rupiah Loyo | Konser Metallica | Suap SKK Migas | Pilkada Jatim
Berita lainnya:
Nonton Konser Metallica, Jokowi: Puaasss!
Lurah Susan : Saya Hanya Menjalankan SK Gubernur
Konvoi Jeep Mewah FPI Menuai Kritik di Twitter
Debat di Instagram, Ani Yudhoyono Dinilai Sensitif
Ini Kata Ani Yudhoyono Soal Keaslian Fotonya