TEMPO.CO, Jakarta - PT KAI Commuter Jabodetabek merilis, dalam sehari, masih 2.000 tiket elektronik yang tidak kembali. Sebelum Tiket Harian Berjaminan (THB) diterapkan, sebanyak 20 ribu electronic ticket atau e-ticket hilang setiap harinya. "Total ada 700 ribu tiket yang hilang," kata Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek, Tri Handoyo, Selasa, 27 Agustus 2013.
Ia menyebutkan, setiap hari ada 20 ribu penumpang yang tidak keluar melalui gate out di stasiun. Dengan penerapan THB, jumlah tersebut berkurang menjadi 2.000 orang per hari. Selain itu, jumlah penjualan tiket multi-trip pun meningkat.
"Dalam lima hari, 30 ribu tiket terjual, sehingga total ada 200 ribu tiket multi-trip yang terjual," ucapnya. Meski demikian, Tri melanjutkan, antrean tetap terjadi di loket karena penumpang ingin cepat-cepat mengambil uang jaminan atau refund.
Ia menjelaskan, sebenarnya penumpang tidak perlu terburu-buru mengambil jaminan tersebut karena refund bisa dilakukan di stasiun mana saja di wilayah Jabodetabek dalam kurun tujuh hari sejak pembelian THB.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan menuturkan, penerapan THB untuk perjalanan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek lebih efisien. "Sekarang dengan THB, waktu yang diperlukan penumpang untuk keluar dari gate berkurang dua detik, dengan tapping," kata dia.
Ia mengungkapkan, ada efisiensi operasional yang dicapai melalui THB serta kartu multi-trip yang tak lagi menggunakan slot. Dulu, dengan sistem slot, diperlukan waktu 2-3 detik untuk memproses kartu. Oleh karena itu, ia melanjutkan, setiap penumpang membutuhkan waktu hingga lima detik untuk bisa keluar dari gate.
Jonan menuturkan, jaminan sebesar Rp 5.000 yang dibebankan kepada setiap penumpang yang membeli THB merupakan ongkos cetak serta administrasi kartu. "Kalau yang cuma sekali naik, mau beli yang itu juga tidak apa-apa, untuk kenang-kenangan," ucapnya.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler
Teroris Beli Senjata dari Cipacing Bandung
Godai Cewek, Penyebab Tawuran di Kompleks TNI
Warga Tangerang Pilih Beli TV Ketimbang Bikin WC
Tawuran di Kompleks TNI, Propam ke Polres Jaktim
Penembakan Polisi Berkaitan dengan Sentra Cipacing