TEMPO.CO, Jakarta--Gubernur DKI Jakarta, Joko WIdodo mengatakan mempertimbangkan keterlibatan "anak wilayah" untuk menjadi tenaga pengaman di Tanah Abang. Pemerintah, kata dia, masih menghitung baik buruknya jika pemerintah memberi peran pada anak wilayah di sana.
"Masih dikalkulasi plus minusnya di lapangan," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2013. Menurut dia pemerintah tak mau memutuskan keterlibatan para "anak wilayah" hanya berdasarkan rapat-rapat di kantor.
"Kalau tidak menguasai lapangan, nanti hasilnya tidak akan memberi kontribusi positif ke tanah abang," ujar dia. Namun Jokowi menjanjikan, kalkulasi itu hanya akan memakan waktu satu sampai dua hari.
Berbeda dengan dirinya, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tampaknya tak terlalu setuju dengan wacana memberi peran para "anak wilayah". Soalnya, cara itu sudah pernah dicoba pada saat Sutiyoso menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Nyatanya, langkah tak berhasil dan malah mempersubur keberadaan pedagang kaki lima di badan jalan. "Berarti opsi itu kan gagal, saya rasa Pak Gubernur tidak akan mengambil opsi itu," katanya. Namun dia juga menambahkan bahwa tak semuai "anak wilayah" memiliki rekam jejak buruk.
Sebelumnya diberitakan, Camat Tanah Abang Hidayatullah mempertimbangkan kemungkinan melibatkan "anak wilayah" sebagai tenaga pengamanan di kawasan pusat perniagaan itu. "Sekaligus agar anak wilayah ini tak mengajak pKL turun kembali ke jalan," ujarnya.
ANGGRITA DESYANI
Terhangat:
Pasar Tanah Abang | Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie
Berita Terkait:
'Menjinakkan' Anak Wilayah Tanah Abang
Rencana Jokowi Promosikan Blok G Tanah Abang
Serah Terima Kunci Blok G Tanah Abang Dimulai
Alasan Pedagang Berebut Kios Blok G Tanah Abang