TEMPO.CO, Bima - Sebanyak tiga orang mengalami luka tembak dalam perang antara warga Desa Nisa, Kecamatan Woha, dan Desa Cenggu, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu siang, 28 Agustus 2013.
Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Bima, Ajun Komisaris Besar IGPG Ekawana, menjelaskan tiga orang yang mengalami luka tembak terkena senjata rakitan adalah warga dari Desa Cenggu, yakni Sudirman, 33 tahun, Rafik (25), dan Ihlas (22). Kondisi mereka dalam keadaan kritis.
Sudirman terkena peluru yang menembus bagian dadanya, sedangkan Rafik terkena peluru di bagian perut. "Ketiga korban telah dilarikan ke puskesmas setempat," kata Ekawana di lokasi kejadian, siang tadi.
Menurut Ekawana, perang dipicu masalah lama antara pemuda dua desa, yakni perkelahian pada saat acara penampilan organ tunggal. Masalah tersebut berlarut-larut sejak lama, dan menjadi sejarah bentrokan antarwarga kedua desa.
Ekawana menjelaskan, untuk meredam situasi, selain mengerahkan aparat kepolisian, juga diperkuat aparat TNI Angkatan Darat dari Kompi A dan Kompi Brimob bersenjata lengkap. "Situasi di dua desa itu masih memanas,” ujarnya.
Selain terus mewaspadai situasi, aparat keamanan juga mengantisipasi terjadinya perang tanding susulan yang bisa meluas ke desa lainnya. Hingga berita ini ditulis, perang masih berlangsung. Sejumlah rumah warga hangus terbakar, termasuk rumah Kepala Desa Cenggu, Hidayat Mahmud. Bahkan, warga menyerang Markas Polsek Belo, serta merusak tiga unit mobil pemadam kebakaran.
AKHYAR M NUR
Topik terhangat: Rupiah Loyo| Konser Metallica | Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim
Berita terpopuler:
Lurah Susan Akan Didemo Warga Lenteng Agung Besok
Jokowi Dilaporkan ke Polisi, Ini Komentar Ahok
Warga Penolak Lurah Susan Juga Akan Demo Jokowi
Duit US$ 100 Terselip di Buku Pledoi Djoko Susilo
Jokowi Siap Jadi Mediator Keraton Solo, Tapi...