TEMPO.CO, Mojokerto - Sejumlah aktivis buruh di Kabupaten Mojokerto tidak menyalurkan hak pilihnya atau golput dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur hari ini. "Daripada nyoblos, mending tidur," kata Ketua Umum Perempuan Mahardika Wilayah Jawa Timur, Iis Ratnawati, Kamis, 29 Agustus 2013.
Menurut Iis, alasan dia memilih golput karena selama ini pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi, tidak maksimal dalam menyelesaikan sengketa buruh dan perusahaan. "Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski kita memilih enggak berdampak bagi buruh," kata bekas buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja ini.
Pilihan yang sama diambil Ketua Umum Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia (PPBI) Hari Tjahyono. Ia juga menyerukan agar buruh golput jika pemerintah daerah tidak berpihak kepada para pekerja. "Laporan dari serikat buruh banyak yang tidak ditindaklanjuti oleh Disnaker maupun penegak hukum," kata dia.
Anggota Komisi Bidang Kesejahteraan Rakyat Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Mojokerto Agus Basuki mengimbau buruh di Mojokerto tetap menyalurkan hak pilihnya. "Golput itu hak mereka, tapi alangkah indahnya kalau tetap memilih," katanya. Di Kabupaten Mojokerto ada sekitar 600 perusahaan dengan jumlah buruh mencapai 50 ribu orang.
ISHOMUDDIN
Topik Hangat:
Lurah Lenteng Agung | Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim
Berita Lainnya:
Lurah Susan: No Comment!
Warga Demo Lurah Susan, Takut Dikira Non-Muslim
Pendemo Mulai Datangi Kantor Lurah Susan
Jokowi Bagian Strategi Politik PDIP di Pemilu 2014
Roy Suryo Salah Nyanyikan Indonesia Raya
Megawati Diprediksi Restui Pencapresan Jokowi