TEMPO.CO, Mojokerto - Jumlah pemilih antara calon Wali Kota Mojokerto dan calon Gubernur Jawa Timur ternyata memiliki perbedaan. Yusuf Widayat, staf Divisi Data dan Teknis Komisi Pemilihan Umum Mojokerto, mengiyakan hal tersebut saat dihubungi Tempo, Kamis, 29 Agustus 2013.
"Perbedaan ini dikarenakan adanya penghuni lembaga pemasyarakatan yang dapat mengikuti pemilihan gubernur, tapi tidak bisa mengikuti pemilihan wali kota karena daerah asal mereka kan berbeda-beda," kata dia.
Untuk pemilihan wali kota, jumlah pemilih yang terdaftar sebanyak 93.737 orang, sedangkan untuk pemilihan gubernur sebanyak 94.063 orang. "Kalau misal ada warga Kota Mojokerto yang terpaksa mendekam di LP kota lain, ya sama saja. Ia tidak bisa mengikuti pemilihan wali kota, hanya pemilihan gubernur. Itulah mengapa jumlah pemilih gubernur lebih besar," ucapnya.
Ketua KPU Kota Mojokerto I Dewa Gde Paramartha mengaku tidak ada kendala berarti dalam pelaksaan pemilihan umum yang berlangsung berbarengan ini.
Seperti yang telah diketahui, hari ini warga Kota Mojokerto menjalani dua kali pemilihan umum. Selain memilih Gubernur Jawa Timur, mereka juga memilih wali kota untuk masa jabatan lima tahun mendatang. Pemilihan gubernur diikuti empat pasangan calon, sedangkan pemilihan wali kota diikuti enam pasangan calon.
PERMATA ROMADHONITA
Topik Hangat:
Lurah Lenteng Agung | Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim
Berita Lainnya:
Lurah Susan: No Comment!
Warga Demo Lurah Susan, Takut Dikira Non-Muslim
Pendemo Mulai Datangi Kantor Lurah Susan
Jokowi Bagian Strategi Politik PDIP di Pemilu 2014
Roy Suryo Salah Nyanyikan Indonesia Raya
Megawati Diprediksi Restui Pencapresan Jokowi