TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan kereta rel listrik Commuter Line di wilayah Jabodetabek kerap mengalami gangguan selama beberapa waktu terakhir. Dalam waktu sepekan, selalu ada gangguan. Penyebabnya tak jauh dari rangkaian yang rusak, rel yang rusak, atau sistem persinyalan yang terganggu.
Direktur PT KAI Commuter Jabodetabek, Tri Handoyo juga mengakui kelemahan tersebut. "Memang akhir-akhir ini sering terganggu," kata dia ketika ditemui di Manggarai, Rabu, 28 Agustus 2013, petang.
Penyebab gangguan terbesar, berasal dari kondisi rangkaian kereta yang tak prima. "Terutama rangkaian lama yang sudah dioperasikan sejak dulu," ujar Tri.
Menurut dia, ada 20 rangkaian kereta lama yang saat ini masih digunakan. Rangkaian itu dihibahkan pemerintah dan sebelumnya sudah dioperasikan sebagai kereta ekspres berpendingin udara di jalur Bogor-Jakarta dengan nama KRL Pakuan sejak 2000.
"Kalau 31 rangkaian yang dibeli KCJ saat ini kondisinya baik," ujar Tri. Secara total, ada 51 rangkaian kereta yang kini dioperasikan oleh PT KCJ. Seluruh rangkaian itu kini digunakan dalam 575 perjalanan kereta di Jabodetabek dalam sehari. Rata-rata setiap hari PT KCJ bisa mengangkut 500 ribu penumpang.
Tak heran jika kereta-kereta lama itu rentan rusak. Soalnya rangkaian kereta itu tak dibeli dari Jepang dalam kondisi baru. Tri mengatakan, rangkaian biasanya sudah dipakai 10-15 tahun di Jepang. "Tetapi kereta masih bisa beroperasi dengan baik selama 15-20 tahun, asalkan dirawat dengan baik," kata dia.
Solusinya, PT KCJ akan mendatangkan kereta lagi dari Jepang untuk menambah kapasitas angkut. Untuk tahap awal, 40 unit yang bisa dirangkai menjadi 5 rangkaian akan datang pada September 2013.
Setelah itu akan datang 30 unit pada November, 40 unit pada Desember dan 30 lagi pada Januari 2013. "Seharusnya ada rangkaian yang datang pada Agustus tetapi kereta pengganti di Jepang belum siap," katanya. Setiap unit kereta bekas dari Jepang itu dibeli seharga Rp 1 miliar.
ANGGRITA DESYANI
Terhangat:
Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim
Berita populer:
Warga Penolak Lurah Susan Juga Akan Demo Jokowi
Jokowi Siap Jadi Mediator Keraton Solo, Tapi...
Demo Lurah Susan Digerakkan Dua Tokoh Ini
Loch Ness Tertangkap Kamera Fotografer Amatir