TEMPO.CO, Palembang--Pengurus pusat persatuan catur seluruh Indonesia (PP Percasi) memastikan Akademi catur Sumatera Selatan di Palembang merupakan satu-satunya tempat pembibitan atlet yang komprehensif.
Di tempat ini para siswa akan mendapatkan pendidikan catur dengan kurikulum internasional sebagaimana yang diterapkan di Rusia dan Italia. Para siswa masih dapat mengikuti sekolah formal dengan mendatang guru ke asrama."Ini akademi percontohan dan satu-satu yang ada di Indonesia karena yang ada selama ini baru sekolah catur," kata Irwansyah Sinuraya, Rabu, 28 Agustus 2013.
Ditemui seusai mendampingi Gubernur Alex Noerdin meresmikan akademi catur Sumatera selatan di Palembang, ketua Bidang pertandingan PP Percasi ini menjelaskan pihaknya sangat mengapresiasi kerja keras dari pengurus Pengprov Sumsel dalam mewujudkan pilot project pembinaan atlet catur profesional. Karena selama ini menurut Irwansyah, sekolah catur belum dikelola secara maksimal sehingga regenerasi pecatur berjalan lamban.
Dia menegaskan terdapat perbedaan yang mencolok antara Akademi Catur dan sekolah catur. Sekolah catur menurut Irwansyah dapat menampung siapapun yang berminat sementara itu Akademi catur hanya menampung perserta melalui seleksi ketat seperti tes IQ. "Ketua umum (Hasyim Djojohadikusumo) sudah menjanjikan kirim pelatih dari luar untuk kembangkan akademi ini."
Ketua Pengurus provinsi Percasi Sumsel Badrullah Daud Kohar menjelaskan pada tahap awal, akademi catur Sumsel mendidik 40 pecatur mudah. Mereka terdiri atas 20 laki-laki dan 20 perempuan. Peserta didik akan mendapatkan ilmu sesuai dengan kurikulum yang dikembanglkan di Rusia dan Italia. "Mereka usia SD- SMP yang kami didik secara home scholing," kata Badrullah Daud Kohar.
Ke 40 peserta didik yang berasal dari kabupaten dan kota Sumsel ini akan menempuh pendidikan hingga 3 tahun dengan sistem degradasi dan seleksi yang ketat. Seluruh biaya pendidikan formal dan non formal, asrama dan keperluan lainnya ditanggung oleh Pemprov Sumsel. "Setiap tiga bulan akan ada evaluasi. Jika dalam setahun tidak ada kemajuan maka akan digantikan oleh siswa lainnya," ujar Badrullah Daud Kohar.
Gedung Akademi catur Sumsel terletak di Jalan Seduduk Putih, Palembang. Dilahan seluas hampir satu hektar tersebut sudah berdiri bangunan berupa ruang pertemuan dan pertandingan, ruang belajar, ruang laboratorium, ruang makan, ruang ibadah dan asrama bagi seluruh siswa. Setiap 3-4 orang siswa menempati kamar berukuran sekitar 5x5M. Setiap ruangan disediakan tempat tidur bertingkat, pendingin ruangan dan kamar mandi.
Masih menurut Badrullah Daud Kohar, pendirian Akademi Catur Sumsel merupakan ide dari Gubernur Alex Noerdin. Sebagai target awal, menurut Badrullah para siswa dapat menjadi juara umum dalam ajang pekan olahraga wilayah Sumatera di Kepulauan Bangka Belitung tahun depan. "5 tahun lagi target kami akan menelurkan grand master."
Audiali, 11 tahun, siswi SMP di Palembang ini merupakan salah satu dari 40 siswa akademi catur Sumsel. Menurut Audi dia berhasil menjadi salah seorang siswa setelah berhasil mengalahkan puluhan kandidat lainya. Panitia seleksi menurut Audi mengukur kemampuan IQ dan daya ingat setiap calon siswa. "Minimal harus memiliki IQ 130 dan daya ingat diatas 80 persen."
PARLIZA HENDRAWAN
Terhangat:
Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim
Berita populer:
Warga Penolak Lurah Susan Juga Akan Demo Jokowi
Jokowi Siap Jadi Mediator Keraton Solo, Tapi...
Demo Lurah Susan Digerakkan Dua Tokoh Ini
Loch Ness Tertangkap Kamera Fotografer Amatir