TEMPO.CO, Jakarta - Sejak menduduki posisi lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Susan Jasmine Zulkifli kerap mendapatkan tentangan dari warga sekitar. Bahkan, pada Rabu, 28 Agustus 2013, ratusan orang berunjuk rasa di depan Kelurahan Lenteng Agung. Tuntutan mereka, Susan mundur dari jabatannya.
Kerapnya penolakan masyarakat terhadap keberadaan Susan sebagai Lurah Lenteng Agung ternyata tidak membuat keluarga panik. Keluarga Susan cukup santai menghadapi tuntutan itu. "Keluarga saya enggak masalah," kata lurah Susan, Kamis, 29 Agustus 2013.
Karena keluarga menyikapinya dengan santai, Susan pun bersikap demikian. "Biarkan saja mengalir. Let it flow. Kalau kata Gus Dur, gitu aja kok repot," seloroh Susan. Yang dipikirkan Susan pada saat ini adalah bekerja keras. "Pokoknya saya kerja saja. Biar nanti warga saya yang menilai."
Soal keengganannya berkomentar akan tuntutan pengunduran dirinya, lurah Susan menyatakan tidak mempunyai kapasitas untuk menanggapi hal itu. Sebab, Susan merasa posisinya hanya bawahan. Sehingga ia hanya bisa menuruti apa kata atasannya saja. "Apa pun itu, saya diam saja. Saya kan cuma bawahan. Apa kata atasan kita turutin."
Ratusan pengunjuk rasa yang menamakan diri Forum Penolakan Warga terhadap Penempatan Lurah Lenteng Agung meminta lurah Susan mundur dari jabatannya. Mereka menganggap Susan yang beragama Kristen Protestan tak mewakili karakteristik masyarakat Lenteng Agung yang mayoritas muslim.
SINGGIH SOARES
Terpopuler:
Lurah Susan: No Comment!
Jokowi Bagian Strategi Politik PDIP di Pemilu 2014
Roy Suryo Salah Nyanyikan Indonesia Raya
Megawati Diprediksi Restui Pencapresan Jokowi
Didemo Warga, Lurah Susan Tetap Bekerja