TEMPO.CO, Pamekasan -Tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Pamekasan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur Kamis, 29 Agustus 2013 kemarin, sangat rendah. Di Tempat Pemungutan Suara 10 Desa Potoan Daya, Kecamatan Palengaan misalnya, dari 388 pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap, hanya 8 orang yang menggunakan hak pilihnya. "Yang nyoblos semuanya panitia dan seorang saksi," kata Ketua KPPS TPS 10 Ahmat Fauzi, Jumat, 30 Agustus 2013.
Menurut Fauzi, berbagai upaya telah dilakukan agar masyarakat mau datang ke TPS. Salah satunya dengan mengumumkan lewat pengeras suara masjid. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil. "Sebelum pemilihan, sosialisasi sudah maksimal, surat undangan sudah disebar merata," ujarnya.
Bahkan, kata dia, panitia sampai melakukan jemput bola ke rumah-rumah, namun warga tetap menolak. "Sampai jam satu siang tak seorang pun datang," ungkapnya.
Ironisnya lagi, dari delapan suara yang ada di TPS 10, dua suara untuk pasangan Eggi Sudjana-M Sihat dan empat suara untuk pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja. Adapun sisanya dinyatakan tidak sah. "Ke depan gubernur dipilih DPRD saja, cuma habiskan uang negara," kata Fauzi.
Alwi, seorang warga, mengaku tidak mencoblos karena lebih memilih bekerja mengurus sawahnya. "Dari dulu milih, tetap saja susah," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI
Topik Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Pilkada Jatim | Konvensi Partai Demokrat
Berita Terkait
Bupati Tangerang Bakal Mutasi Pegawainya
Ahok Akui Ada Pungli di Badan Lingkungan Hidup
Perluasan Bandara Soekarno Hatta Terganjal