TEMPO.CO, Ottawa - Kanada tidak akan berpartisipasi dalam intervensi militer di Suriah, tetapi mendukung negara-negara yang sekarang mempertimbangkan untuk meluncurkan serangan terhadap negara itu.
"Dalam menghadapi apa yang tampaknya menjadi eskalasi, bertindak dalam penggunaan senjata kimia merupakan risiko yang sangat berbahaya," kata Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper, kepada wartawan, Jumat, 30 Agustus 2013.
Komentar Harper datang sehari setelah Menteri Luar Negeri John Baird mengatakan kepada wartawan bahwa peranan Kanada kemungkinan akan terbatas, dan pemerintah hanya akan memberikan dukungan politik untuk setiap serangan militer.
Menurut dia, dukungan politik penting mengingat ketidakmampuan Dewan Keamanan PBB untuk mencapai konsensus. Rencana serangan itu mendapat perlawanan dari Rusia dan Cina.
Baird mengatakan, sementara serangan menggunakan drone dan rudal jelajah sedang dipertimbangkan, Kanada memilih tak bersikap.
Pemimpin Partai NDP, Tom Mulcair, mengatakan, sebelum pemerintah memutuskan tindakan yang akan diambil di Suriah, semua anggota parlemen harus dipanggil untuk memperdebatkan secara spesifik mengenai peran yang seharusnya dimainkan Kanada. "Perdana Menteri Harper harus membawa perdebatan ini ke DPR, tidak mendiskusikannya dengan dirinya sendiri pada konferensi pers," kata Mulcair.
Fen Hampson, profesor di Norman Patterson School of International Affairs, mengatakan putusan Harper sejalan dengan opini publik. Setelah keterlibatan Kanada di Afganistan, katanya, maka untuk juga terlibat di Suriah, Kanada harus mempertanyakannya lagi apakah itu layak," katanya.
TORONTO SUN | TRIP B
Berita Terpopuler:
Foto Mesra, Bella dan Sang Jenderal Beredar Luas
8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden
Khofifah Kalah di Pilkada Jatim? PKB: Tunggu Dulu
Hasil Lengkap Pilkada Jatim Versi Hitung Cepat LSI
Sehari Bersama Lurah Susan di Lenteng Agung