TEMPO.CO, Canberra – Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr memperingatkan 59 warganya yang tercatat berada di Suriah untuk segera meninggalkan negeri itu, sebelum internasional merespons dugaan serangan senjata kimia di Damaskus.
“Pesan kami kepada ke-59 warga Australia, termasuk sekitar enam anak-anak, untuk segera meninggalkan Suriah sedapat mungkin dengan jalan darat atau udara secepatnya, selama masih memungkinkan,” kata Carr lewat blog-nya.
Menurut Carr, pilihan untuk keluar dari Suriah akan semakin terbatas. Bandara dan perlintasan perbatasan ditutup. “Risiko kekerasan sangat tinggi dan tidak ada jaminan keselamatan di Damaskus, Aleppo, atau kota lain di Suriah,” katanya.
Selain itu, tidak ada yang dapat memberikan bantuan konsuler, terutama di luar Damaskus. “Warga Australia, khususnya keluarga dan anak-anak, harus keluar dari Suriah secepatnya.”
Saat ini, menurut Carr, masih ada beberapa penerbangan komersial dari Damaskus, juga dapat pulang ke Australia lewat jalan darat melintasi perbatasan ke Yordania. Carr mengingatkan warga untuk menghindari perlintasan perbatasan Suriah-Yordania dekat Kota Der’a, perlintasan Tal Kalakh ke Libanon atau perbatasan ke Irak.
Warga Australia yang masih berada di Suriah diminta untuk menghubungi Kedutaan Besar Rumania di Damaskus, yang mewakili kepentingan Australia di negara itu, atau Kedutaan Besar Australia di Kairo.
Warga Australia yang mengkhawatirkan kondisi rekan atau kerabat mereka di Suriah dapat menghubungi Pusat Darurat Konsuler 1300 555 135.
NATALIA SANTI
Berita Terpopuler:
Khofifah Kalah di Pilkada Jatim? PKB: Tunggu Dulu
Hasil Lengkap Pilkada Jatim Versi Hitung Cepat LSI
Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat
Polisi yang Tilang Ferrari Dapat Penghargaan
Tim Khofifah Mengaku Temukan Kecurangan di Madura
Krisis Suriah, Rusia Kirim Kapal Perang