TEMPO.CO, Seoul - Dia pertama kali diidentifikasi sebagai kekasih Kim Jong-un 13 bulan lalu, pada Juli 2012. Berpakaian elegan, perempuan itu mendampingi diktator Korea Utara tersebut menonton sebuah konser di Pyongyang. Ia naik ke atas panggung bersama Jong-un untuk menyalami para pemain.
Setelah itu, berita tentangnya tak terdengar lagi. Hingga pekan ini, muncul berita Hyong Song-wol, nama perempuan itu, tewas ditembak.
Orang yang dekat dengan grup orkestranya, berjumlah 11 orang, menyatakan dia bersama anggota lain dibunuh awal bulan ini. Mereka dituduh berhubungan intim dan menjual video mesum itu.
Musikus lain yang terkait dengan mereka diduga dipaksa untuk menonton pembunuhan mengerikan itu, sebelum dikirim ke kamp kerja paksa.
Seorang sumber di Korea Selatan menyatakan Hyon adalah kekasih Jong-un ketika ia masih remaja. Namun ayahnya, Kim Jong-il, dikatakan tak menyetujui hubungan itu dan memaksa anaknya untuk memutuskannya.
Apakah Hyong benar-benar berkencan dengan Jong-un, belum pernah diklarifikasi. Yang jelas, dua minggu kemudian setelah foto keduanya beredar, foto lain Jong-un bersama seorang wanita muda pada pembukaan sebuah taman hiburan di Pyongyang beredar. Media resmi Korea Utara tajam mengidentifikasinya sebagai "istri Kamerad, Ri Sol-ju".
Sebab pasti eksekusi Hyong belum diketahui. Harian Chosun Ilbo melaporkan bahwa Hyon Song-wol dan rekan-rekannya telah ditangkap pada 17 Agustus karena melanggar undang-undang pornografi. Eksekusi publik mereka berlangsung tiga hari kemudian, dengan anggota lain dari kelompok orkestra paling terkenal di Korea Utara itu dipaksa untuk menonton sebelum dikirim ke kamp kerja paksa, seperti ditulis media itu.
Namun, hukuman mati bagi pelaku pornografi bukan hal umum di Korea Utara. Pengamat Korut, Profesor Toshimitsu Shigemura, dari Universitas Waseda di Tokyo mengatakan kepada The Daily Telegraph, ada kesalahan lain yang membuatnya dihabisi. "Jika mereka hanya membuat video porno, sama sekali tidak bisa dipercaya bahwa hukuman mereka adalah eksekusi," katanya.
Penjelasan lebih masuk akal, katanya, adalah Hyong membuat publikasi kedekatannya dengan Jong-un, hal yang tak dikehendaki istri orang nomor satu Korea Utara itu. "Ada alasan politis di balik ini," katanya.
TELEGRAPH | TRIP B
Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Pilkada Jatim | Konvensi Partai Demokrat
Berita Populer
Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing
8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden
Foto Mesra, Bella dan Sang Jenderal Beredar Luas
Bella Saphira-Agus Surya Bakti Nikah Jumat Besok
Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat