TEMPO.CO, Surabaya - Lembaga Penyakit Tropis Universitas Airlangga (LPT Unair) meraih anugerah Prayogasala. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis kemarin, 29 Agustus 2013. "Diserahkan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-18," kata Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga, Bagus Ani Putra, di gedung Rektorat Unair, Jumat, 30 Agustus 2013.
Seleksi penerima Anugerah Iptek Pranata Litbang, kata Bagus, terdiri dari empat tahap. Setiap tahapan dilakukan untuk mengidentifikasi pranata Litbang yang memiliki kinerja tinggi dan mempunyai manajemen sesuai standar. Terdapat 12 indikator kinerja yang dinilai dengan poin yang harus dikumpulkan hingga akhir tahun sebanyak 850 poin. LPT Unair mampu mencapai poin itu pada Juli. Indikator-indikator kinerja itu di antaranya pengembangan kelembagaan dan jejaring, publikasi ilmiah tingkat nasional dan internasional, paten dan HAKI, keaktifan untuk menjadi narasumber, serta jumlah kunjungan lembaga riset lain.
Ketua LPT Unair, Nasronudin, mengatakan meraih penghargaan ini tidak mudah. Salah satu syaratnya wajib memiliki KNAPPP (Komite Nasional Akreditas Pranata Penelitian Pengembangan). Dari banyak pranata Litbang yang mengajukan KNAPPP, hanya ada tiga yang disetujui, salah satunya LPT Unair.
KNAPPP merujuk pada pengakuan pranata Litbang terhadap mutu luaran, efisiensi kerja, dan lain-lain. Dengan sertifikasi KNAPPP, semakin memperkokoh posisi LPT UA menjadi Pusat Unggulan Iptek di Indonesia. "Kami akan terus mengembangkan LPT dan mengubah arah kebijakan menjadi 60 persen bio produk dan 40 persen keilmiahan.” Awal 2014, LPT Unair dan Kimia Farma siap memproduksi massa produk temuan.
DIANANTA P. SUMEDI